Rusia Siagakan Militer Dekat Ukraina, Amerika Gerah
Kamis, 27 Februari 2014 - 11:24 WIB
Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan kesiagaan tempur militer mereka di tengah situasi Ukraina yang semakin memanas. Tindakan Putin ini membuat Amerika Serikat khawatir militer Rusia akan ikut campur di urusan dalam negeri Ukraina.
Diberitakan Reuters
, Rabu 26 Februari 2014, Putin memerintahkan 150.000 pasukan Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina untuk siaga penuh berperang. Menyusul perintah ini, pemerintah AS mengeluarkan peringatannya pada Rusia.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa campur tangan militer asing di Ukraina akan menjadi sebuah "kesalahan besar". Apalagi Rusia selama ini meneriakkan anti campur tangan asing di Libya, Suriah dan beberapa negara lainnya.
"Saya kira tidak ada keraguan lagi bahwa setiap bentuk intervensi militer yang merusak kedaulatan Ukraina akan menjadi sebuah kesalahan besar. Jika memang ada keputusan seperti itu, saya kita itu bukan keputusan yang murah. Itu adalah keputusan yang sangat mahal," kata Kerry.
Awal bulan ini, pejabat pemerintah Kremlin memperingatkan bahwa Moskow bisa ikut campur dalam konflik di Ukraina. Reuters menuliskan, kemungkinan konfrontasi militer antara Rusia dan AS dengan sekutunya di NATO sangat kecil sekali. Namun ketegangan antara kedua negara saat ini membawa kembali kenangan Perang Dingin, kali ini memperebutkan pengaruh di Ukraina.
Lebih dari 70 orang tewas dalam demonstrasi berujung rusuh di Ukraina. Massa menentang Presiden Ukraina Victor Yanukovich yang mendekatkan diri ke Rusia ketimbang Uni Eropa. Yanukovych sudah lengser dan digantikan pemerintahan sementara.
Kerry mengatakan bahwa Washington tengah meninjau pemberian utang US$1 miliar untuk Ukraina dan berbagai bantuan anggaran lainnya. Namun bantuan ini belum diputuskan pemberiannya oleh pemerintahan Barack Obama.
Bantuan AS ini akan sangat penting bagi reformasi ekonomi Ukraina yang berada di bawah pengawasan IMF. Menurut IMF, cara terbaik membantu perekonomian Ukraina adalah dengan dana talangan (bailout) yang akan diberikan IMF dan beberapa pinjaman bilateral dari berbagai negara. (eh)
Baca Juga :
Diberitakan Reuters
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa campur tangan militer asing di Ukraina akan menjadi sebuah "kesalahan besar". Apalagi Rusia selama ini meneriakkan anti campur tangan asing di Libya, Suriah dan beberapa negara lainnya.
"Saya kira tidak ada keraguan lagi bahwa setiap bentuk intervensi militer yang merusak kedaulatan Ukraina akan menjadi sebuah kesalahan besar. Jika memang ada keputusan seperti itu, saya kita itu bukan keputusan yang murah. Itu adalah keputusan yang sangat mahal," kata Kerry.
Awal bulan ini, pejabat pemerintah Kremlin memperingatkan bahwa Moskow bisa ikut campur dalam konflik di Ukraina. Reuters menuliskan, kemungkinan konfrontasi militer antara Rusia dan AS dengan sekutunya di NATO sangat kecil sekali. Namun ketegangan antara kedua negara saat ini membawa kembali kenangan Perang Dingin, kali ini memperebutkan pengaruh di Ukraina.
Lebih dari 70 orang tewas dalam demonstrasi berujung rusuh di Ukraina. Massa menentang Presiden Ukraina Victor Yanukovich yang mendekatkan diri ke Rusia ketimbang Uni Eropa. Yanukovych sudah lengser dan digantikan pemerintahan sementara.
Kerry mengatakan bahwa Washington tengah meninjau pemberian utang US$1 miliar untuk Ukraina dan berbagai bantuan anggaran lainnya. Namun bantuan ini belum diputuskan pemberiannya oleh pemerintahan Barack Obama.
Bantuan AS ini akan sangat penting bagi reformasi ekonomi Ukraina yang berada di bawah pengawasan IMF. Menurut IMF, cara terbaik membantu perekonomian Ukraina adalah dengan dana talangan (bailout) yang akan diberikan IMF dan beberapa pinjaman bilateral dari berbagai negara. (eh)