Terobos Perairan Australia, Belasan Nelayan RI Ditangkap
Jumat, 25 April 2014 - 07:24 WIB
Sumber :
- ANTARA/Seno. S
VIVAnews - Sebanyak 13 kru kapal nelayan asal Indonesia ditahan oleh Otoritas Manajemen Perikanan Australia (AFMA) pada Senin 21 April 2014. Kapal nelayan sepanjang 20 meter itu diduga tengah beroperasi dan menangkap ikan di wilayah perairan Negeri Kanguru.
Baca Juga :
Dilansir dari kantor berita ABC News, Kamis 24 April 2014, begitu ditangkap ke-13 nya langsung ditahan di pusat imigrasi di kota Darwin. Menurut General Manager Operasi AMFA, Peter Venslovas, kapal itu dicegat ketika berada kira-kira satu mil laut dari area penangkapan ikan milik Australia.
"AMFA akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait aktivitas yang dilakukan para kru. Hal ini untuk menentukan apakah mereka dapat didakwa," ujar Venslovas.
Kapal itu kemudian digiring ke Darwin untuk proses penyelidikan dan tiba pada Rabu malam. Petugas AMFA, ujar Venslovas, langsung melakukan dua hal yaitu memeriksa kelengkapan dokumen dan muatan di atas kapal.
"Separuh muatan di atas kapal adalah ikan-ikan yang hidup di karang dan sedikit ikan hiu," kata dia.
Kapal yang digunakan itu, ujar Venslovas, masih termasuk baru. "Usianya baru sekitar satu hingga tiga tahun," kata dia.
Kepada VIVAnews, Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, mengaku telah dihubungi oleh KJRI di Darwin mengenai kasus ini.
"Kami sudah mengirimkan permintaan agar diberi akses untuk bertemu. Tapi belum diberikan, karena otoritas Australia baru akan memintai keterangan dari 13 kru," kata Nadjib.
Oleh sebab itu, Nadjib pun mengaku belum memperoleh identitas ke-13 nelayan yang tertangkap.
"Tapi KJRI di Darwin telah memberikan formulir bantuan kekonsuleran untuk ditandatangani oleh para ABK agar Konsulat segera punya akses terhadap mereka," papar Nadjib.
Namun, proses itu membutuhkan beberapa hari, karena pada Jumat esok, akan ada perayaan Mansfield.
Dengan tertangkapnya kapal nelayan asal Indonesia, maka total penemuan kapal asing di bagian utara perairan Australia mencapai 21 buah di tahun 2014. (ren)