Anggaran Dipangkas, Australia Pertahankan Beasiswa
Selasa, 20 Mei 2014 - 09:42 WIB
Sumber :
- REUTERS/Dinuka Liyanawatte
VIVAnews - Pemerintah Australia pekan lalu mengumumkan pengajuan anggaran baru untuk lima tahun ke depan. Dalam pengajuan anggaran, Perdana Menteri Tony Abbott melakukan banyak pemangkasan.
Dua di antaranya adalah pemangkasan bantuan dana pendidikan dan Rumah Sakit senilai AUD80 miliar. Sekretaris Parlemen untuk Menteri Luar Negeri Australia, Senator Brett Mason, yang ditemui di Menteng pada Senin malam, 19 Mei 2014, menegaskan komitmen pemerintah Australia di bidang pendidikan tetap tinggi.
Baca Juga :
Dua di antaranya adalah pemangkasan bantuan dana pendidikan dan Rumah Sakit senilai AUD80 miliar. Sekretaris Parlemen untuk Menteri Luar Negeri Australia, Senator Brett Mason, yang ditemui di Menteng pada Senin malam, 19 Mei 2014, menegaskan komitmen pemerintah Australia di bidang pendidikan tetap tinggi.
Terlebih saat ini, mereka tengah mempromosikan program pengiriman mahasiswa Australia ke negara-negara Asia melalui New Colombo Plan. Untuk program ini, pemerintah negeri kanguru telah menggelontorkan dana senilai AUD100 juta atau Rp1 miliar.
"Untuk anggaran Colombo Plan tetap dipertahankan dan tidak dipotong. Pemerintah Australia memang tengah menyesuaikan beberapa program tertentu, tetapi Colombo Plan masih akan berjalan," ujar Mason.
Senator dari negara bagian Queensland itu mengakui tidak semua warga Australia dapat menerima pengajuan anggaran ini dengan suka cita. Tetapi menurut Mason pemerintah perlu melakukannya karena hutang publik kian membengkak.
"Apabila kami tidak melakukan sesuatu, maka akumulasi hutang dan bunga akan menjadi beban bagi generasi selanjutnya. Pemerintah Australia tentu berharap generasi selanjutnya tidak perlu memikul beban itu," katanya.
Akibat pemotongan dana pendidikan, Menteri Luar Negeri Julie Bishop, sempat didemo oleh mahasiswa Universitas Sydney pada akhir pekan lalu. Saat itu Bishop tengah menghadiri pertemuan kelompok mahasiswa gelombang pertama program New Colombo Plan yang akan berangkat ke Singapura.
Menurut perwakilan serikat mahasiswa Universitas Sydney, Bebe D'Souza, Menlu Bishop tidak terganggu dengan aksi 200 mahasiswa itu.
"Para mahasiswa berteriak "memalukan" dan berbicara bagaimana buruknya pemotongan anggaran di bidang pendidikan bagi mahasiswa biasa. Julie Bishop menaiki tangga dengan penjagaan dari polisi, kemudian para mahasiswa pun berusaha untuk mengikuti dia tetapi dihalangi polisi," ujar Souza yang dikutip kantor berita Australia, ABC News.
Menurut Souza, Bishop sama sekali tidak terlihat malu akan kejadian itu.
"Dia malah terlihat bangga dengan apa yang dia lakukan," ujar Souza. (adi)