Sambangi RI, Menlu Jerman Tinjau Pelabuhan Tanjung Priok
Kamis, 30 Oktober 2014 - 14:08 WIB
Sumber :
- REUTERS/Hannibal Hanschke
VIVAnews - Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel, menyampaikan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, pada pekan ini. Politisi dari Partai Demokratik Sosial (SPD) itu dijadwalkan akan menjejakkan kaki di Jakarta pada Sabtu sore, 1 November 2014.
Baca Juga :
Demikian ungkap Witschel ketika memberikan keterangan pers di Gedung Kedutaan Besar Jerman, Jakarta Pusat pada Kamis, 30 Oktober 2014. Ini Witschel menyebut ini akan menjadi kunjungan kedua Steinmeier ke Jakarta. Kali terakhir, dia berkunjung tahun 2008 silam.
Sebelum memulai agenda resmi hari Senin, 3 November 2014, Steinmeier sudah beraktivitas pada hari Minggu. Dia dijadwalkan akan ikut berpartisipasi dalam agenda Hari Bebas Kendaraan.
"Di sana, dia akan membaur bersama masyarakat Jakarta," ujar Dubes yang mulai bertugas di Indonesia sejak Oktober 2012.
Setelah itu, sorenya dia akan bertolak ke Pelabuhan Sunda Kelapa dan Tanjung Priok.
"Menlu Steinmeier ingin melihat saksi sejarah ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi kemenangannya dalam pemilu tahun ini. Selain itu, dia juga akan melihat sendiri kondisi maritim Indonesia yang kini dijadikan prioritas utama oleh Presiden Jokowi," papar Georg.
Dalam kunjungan ini, Menlu Steinmeier akan turut didampingi tiga anggota parlemen, seniman dan para pengusaha yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satu yang ikut dalam rombongan adalah Presiden Direktur perusahaan perkapalan Meyer Werft GmbH, Bernard Meyer.
"Sebanyak 25 kapal milik PT Pelni buatan perusahan Meyer. Walaupun kapal-kapal itu kini sudah uzur, namun kondisinya masih prima. Hanya saja buruknya, akan mengkonsumsi bahan bakar lebih banyak," kata dia.
Pemerintah Jerman, ujar Witschel tertarik untuk menjalin kerja sama untuk membuat kapal laut generasi baru.
"Jerman siap membantu untuk membuat kapal generasi baru itu dan multi fungsi seperti 3 in 1, di mana kapal bisa untuk mengangkut kargo, mobil atau truk dan penumpang dalam sekali beroperasi," papar dia.
Namun, lanjut Witschel keputusan itu, sepenuhnya berada di tangan Pemerintah Indonesia.
"Mereka yang akan mengetahui kebutuhannya dan menentukan desainnya. Kami akan mengikuti apa pun permintaan dari Indonesia," imbuh dia.
Agenda resmi
Kunjungan resmi Steinmeir akan dimulai hari Senin dengan bertemu Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Setelah itu, Steinmeir dijadwalkan akan bertemu Presiden Jokowi.
"Kunjungan berlanjut ke Sekretariat Jenderal ASEAN pada sore harinya. Di sana dia akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal, Le Luong Minh dan menyampaikan pidato berjudul Creating Order out of Disorder-How Europe and Asia Can Work Together in Unsettled World", ujar Witshcel. (ren)