Pasukan Elite Bermotor Inggris Tewaskan 200 Militan ISIS

SAS gunakan taktik gerilya lawan ISIS
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Para penembak jitu dari pasukan elite Inggris (SAS) yang menggunakan motor roda empat, dilaporkan menembak mati sedikitnya delapan militan ISIS setiap hari. Diklaim sudah 200 militan yang tewas dalam empat pekan terakhir.

Disebut laman Daily Mail, Minggu 23 November 2014, sejauh ini SAS yang ditempatkan di Irak secara resmi dikatakan tidak terlibat dalam pertempuran. Tapi, keterangan sumber, disebut ada operasi rahasia yang dilakukan sekelompok kecil tentara.

Mereka diterjunkan menggunakan helikopter Chinook milik angkatan udara Inggris (RAF), di tengah wilayah yang dikuasai ISIS. Sasaran sebelumnya, diidentifikasi menggunakan drone yang dioperasikan dari pangkalan SAS, atau kelompok yang ada di lapangan.

Pasukan kecil itu dilengkapi dengan motor roda empat, yang bisa dilekatkan dengan senjata otomatis. Mereka bertugas melacak unit militan ISIS dan menyerang mereka secara tiba-tiba. Operasi itu telah dilakukan setiap hari dalam empat pekan terakhir.

"Taktik kami adalah memberikan ketakutan bagi ISIS, karena mereka tidak tahu di mana akan menyerang selanjutnya. Sejujurnya, tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengantisipasi atau menghentikan kami," kata seorang sumber SAS.

Dia menambahkan bahwa operasi itu dimaksudkan untuk menurunkan moral para militan ISIS. Militan ISIS dapat lari dan sembunyi jika melihat pesawat di udara, sehingga serangan udara mungkin tidak lagi efektif untuk menyerang ISIS.

"Tapi, mereka tidak dapat mendengar atau melihat kami," katanya. Banyaknya penembak jitu yang diturunkan SAS juga meningkatkan faktor ketakutan bagi ISIS, karena para militan tidak tahu apa yang terjadi, kecuali melihat rekan-rekan mereka tewas dan jatuh di pasir.

Taktik gerilya yang dijalankan SAS, disebut sumber itu menyasar rute pasokan utama ISIS di barat Irak, serta pos-pos pemeriksaan kendaraan yang dibuat ISIS untuk melakukan penculikan atau penyitaan uang dari sopir-sopir setempat.

Operasi dimulai dengan para komandan SAS mempelajari beberapa jam rekaman sasaran potensial, yang diambil melalui drone. Mereka juga mendengarkan hasil penyadapan komunikasi untuk mengidentifikasi para pemimpin ISIS.

Setelah sasaran teridentifikasi, sejumlah kecil tentara di lapangan akan menerima perintah operasi. Mereka kemudian meninggalkan pangkalan rahasia, dan menuju lokasi menggunakan helikopter yang turut mengangkut motor-motor roda empat.

Sekitar 50 mil dari sasaran, tim akan diturunkan bersama motor, senjata otomatis, serta senapan penembak jitu. (art)

Simak Juga: