Korban Chapel Hill Ditembak Karena Beragama Islam?
Jumat, 13 Februari 2015 - 07:15 WIB
Sumber :
- REUTERS/Chris Keane
VIVA.co.id - Ayah korban penembakan di Chapel Hill, North Carolina, Amerika Serikat, Namee Barakt, tidak percaya motif pelaku membunuh putri dan suaminya hanya karena perkara tempat parkir. Dia berpendapat kebencian terhadap Islam juga pasti ikut memicu pelaku menembakkan timah panas ke kepala mereka.
Laman Inggris, The Independent
, Kamis, 12 Februari 2015 melansir gaya pelaku, Craig Stephen Hicks, membunuh putri dan menantunya bagaikan eksekusi.
"Ini bukan merupakan sebuah pertengkaran terkait tempat parkir. Ini merupakan sebuah kejahatan yang dipicu kebencian. Pria ini telah memilih putri saya dan suaminya beberapa kali," papar Namee.
Bahkan, pelaku, lanjut Namee, beberapa kali bicara dengan putri dan menantunya dengan membawa senjata yang berada di ikat pinggangnya. Selain itu, berdasarkan penelusuran di akun Facebook pelaku, tertulis jelas beberapa kalimat yang menghina agama.
"Saya hormati agama Anda seperti penghormatan yang agama Anda berikan terhadap saya," tulis Hicks di akun Facebooknya.
Sementara, istri Hicks, Karen, dalam pernyataannya pada Rabu kemarin membantah bahwa aksi suaminya dipicu karena kebencian terhadap agama tertentu. Karena berdalih, aksi suaminya itu murni karena disebabkan pertengkaran sepele yakni akibat tempat parkir.
"Saya dapat katakan, ini keyakinan penuh yang saya miliki, bahwa insiden ini tidak ada kaitannya dengan agama atau kepercayaan yang dipeluk korban. Pada faktanya, sudah lama terjadi perselisihan mengenai tempat parkir antara suami saya dengan beberapa tetangga dari berbagai ras, agama atau kepercayaan," papar Karen kepada media.
Sementara, tekanan kepada polisi untuk secepatnya mengungkap motif penembakan kian terasa. Juru bicara organisasi Dewan Hubungan Amerika-Islam, Nihad Awad, mendesak agar kasus ini secepatnya dipecahkan.
"Supaya motif bias di dalam kasus ini bisa segera diungkap," ungkap Awad.
Polisi mengatakan hingga saat ini mereka belum menemukan bukti terkait motif lain di luar perselisihan akibat tempat parkir. Namun, mereka menegaskan, bahwa penyelidikan tetap berjalan.
"Kami akan memeriksa semua petunjuk yang ada untuk menentukan penyebab dari insiden ini" ujar polisi dalam sebuah pernyataan.
Pada Rabu kemarin Hicks muncul untuk kali pertama di pengadilan. Dia didakwa atas tiga tuntutan hukum pembunuhan tingkat satu.
Baca juga:
Baca Juga :
Laman Inggris, The Independent
"Ini bukan merupakan sebuah pertengkaran terkait tempat parkir. Ini merupakan sebuah kejahatan yang dipicu kebencian. Pria ini telah memilih putri saya dan suaminya beberapa kali," papar Namee.
Bahkan, pelaku, lanjut Namee, beberapa kali bicara dengan putri dan menantunya dengan membawa senjata yang berada di ikat pinggangnya. Selain itu, berdasarkan penelusuran di akun Facebook pelaku, tertulis jelas beberapa kalimat yang menghina agama.
"Saya hormati agama Anda seperti penghormatan yang agama Anda berikan terhadap saya," tulis Hicks di akun Facebooknya.
Sementara, istri Hicks, Karen, dalam pernyataannya pada Rabu kemarin membantah bahwa aksi suaminya dipicu karena kebencian terhadap agama tertentu. Karena berdalih, aksi suaminya itu murni karena disebabkan pertengkaran sepele yakni akibat tempat parkir.
"Saya dapat katakan, ini keyakinan penuh yang saya miliki, bahwa insiden ini tidak ada kaitannya dengan agama atau kepercayaan yang dipeluk korban. Pada faktanya, sudah lama terjadi perselisihan mengenai tempat parkir antara suami saya dengan beberapa tetangga dari berbagai ras, agama atau kepercayaan," papar Karen kepada media.
Sementara, tekanan kepada polisi untuk secepatnya mengungkap motif penembakan kian terasa. Juru bicara organisasi Dewan Hubungan Amerika-Islam, Nihad Awad, mendesak agar kasus ini secepatnya dipecahkan.
"Supaya motif bias di dalam kasus ini bisa segera diungkap," ungkap Awad.
Polisi mengatakan hingga saat ini mereka belum menemukan bukti terkait motif lain di luar perselisihan akibat tempat parkir. Namun, mereka menegaskan, bahwa penyelidikan tetap berjalan.
"Kami akan memeriksa semua petunjuk yang ada untuk menentukan penyebab dari insiden ini" ujar polisi dalam sebuah pernyataan.
Pada Rabu kemarin Hicks muncul untuk kali pertama di pengadilan. Dia didakwa atas tiga tuntutan hukum pembunuhan tingkat satu.
Baca juga: