LSM Eropa: Teroris Bikin Citra Islam Buruk

Pengungsi Suriah tengah berada di stasiun Padborg, Denmark selatan
Sumber :
  • REUTERS/Claus Fisker/Scanpix Denmark
VIVA.co.id - Direktur Kebijakan Organisasi Friends of Europe, Shada Islam, menyebut aksi terorisme yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan membawa nama Islam, berakibat fatal terhadap kaum Muslim lainnya di Eropa. Hal tersebut bisa memicu Islamophobia atau ketakutan terhadap Islam. 

Demikian ungkapkan Shada dalam sebuah forum diskusi yang digelar di hotel berbintang di kawasan Sudirman di Jakarta Selatan pada Senin, 23 November 2015.

Menurut Shada, memang ada perubahan keadaan di benua Eropa, tetapi hal tersebut terjadi bukan karena kaum Muslim, melainkan perilaku sejumlah orang yang mengatasnamakan agama Islam. 

"Saya percaya ketegangan itu dilakukan oleh orang-orang yang mengatasnamakan agama Islam terhadap perbuatan yang mereka lakukan. Pemeluk Islam yang sebenarnya tidak melakukan tindak kekerasan itu," ujar Shada. 

Perempuan asal Belgia itu juga menepis anggapan keengganan Uni Eropa menerima pengungsi dari kawasan Timur Tengah yang mayoritas beragama Islam. 

"Kami dengan tangan terbuka bersedia menerima dan mau membantu mereka. Kami tidak melakukan pembedaan hanya karena perbedaan agama," ujar Shada Islam.

Warga UE, kata Shada, menganggap ratusan ribu pengungsi yang masuk ke wilayah negara mereka merupakan bagian dari masyarakat sosial.

Pengungsi merupakan orang-orang yang terusir dan tidak bisa kembali lagi ke negaranya. Maka, diperlukan bantuan dari pemerintah serta warga negara setempat. 

"Tetapi, warga Uni Eropa harus mau ikut mengambil peran dan tanggung jawab atas hal ini. Kita semua harus lebih fokus kepada isu penanganan terorisme yang semakin banyak terjadi. Masyarakat internasional membutuhkan banyak anak muda, pendidikan, kesatuan hingga teknologi untuk melawan pandangan Islamophobia," ujar perempuan yang lahir dan besar di Pakistan itu. 

Dia pun menepis anggapan kaum Muslim tidak memiliki peluang duduk di pemerintahan. Selain itu, masyarakat UE turut memberlakukan toleransi yang tinggi terhadap kaum minoritas. 

"Misi dan tujuan mereka adalah untuk hidup damai dalam keragaman latar belakang," kata Shada Islam. (ase)