Jatuhnya Jet Rusia Buka Peluang Pariwisata Indonesia

Dubes Rusia untuk RI Mikhail Y. Galuzin.
Sumber :
  • VIVAnews/Santi Dewi
VIVA.co.id
- Entahlah apakah ini layak disebut
'blessing in disguise'
(berkah tersembunyi). Keputusan Rusia melarang warganya melancong ke Turki berpotensi membuka kerja sama pariwisata Rusia dan Indonesia.


Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, menganggap insiden penembakan pesawat jet milik Rusia oleh Turki, justru membuka dan meningkatkan hubungan Indonesia dan Rusia di bidang pariwisata. Pasalnya, saat ini sektor pariwisata Rusia sedang mengalami penurunan karena kebijakan larangan penduduk Rusia untuk bepergian ke Turki.


"Seperti yang anda tahu, pemerintah Rusia memberlakukan pelarangan bagi warga negara kami untuk pergi ke Turki karena tindakan mereka yang menembak pesawat kami. Kami terpaksa melakukan hal tersebut. Oleh karena itu kami justru melihat peluang yang lebih besar dalam peningkatan hubungan kerjasama dengan Indonesia dalam bidang pariwisata," kata Galuzin yang ditemui  di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta dalam acara Forum Bisnis Rusia-Indonesia, Rabu, 2 Desember 2015 .


Ia mengatakan, selama ini banyak turis asal Rusia yang datang ke Indonesia khususnya ke Bali untuk menghabiskan waktu berliburnya. Oleh karena itu, terbuka kesempatan bagi Indonesia untuk menerima kunjungan warga Rusia. Galuzin juga berharap warga negara Indonesia juga mau datang berlibur ke Rusia dan menikmati pariwisata yang dihadirkan disana.


"Kami sangat berterimakasih karena Indonesia memberlakukan pembebasan visa bagi Rusia. Hal itu semakin meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara dalam bidang pariwisata di samping sektor perikanan dan pertanian yang juga semakin berkembanh. Kami yakin nantinya akam ada peluang kerjasama yang baru," ucap dia.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Rusia, Alexander Dianov, menjelaskan bahwa kedua negara memiliki banyak kesempatan untuk saling bekerjasama di berbagai bidang selain sektor pariwisata. Dengan mendatangkan sejumlah perusahaan dan pebisnis Rusia ke Indonesia, Dianov berharap para pebisnis tersebut berkesempatan menemukan partner barunya di Indonesia. Pasalnya saat ini Rusia dan Indonesia sudah banyak memiliki hubungan kerjasama yang baik di berbagai aspek.

"Kami memiliki kerjasama di bidang pengelolaan SDA, seperti pembangunan dan modernisasi pabrik alumunium di Kalimantan. Kemudian kerjasama di bidang nuklir sejak April 2015 lalu dan perkembangan kerjasama di bidang penerbangan dengan suplai pesawat Sukhoi ke Indonesia," kata Dianov.


Ia yakin kedua negara memiliki masa depan yang bagus di bidang pengolahan minyak dan gas dengan bekerjasama dengan Pertamina. Rusia, ucapnya, sangat mendukung penyuplaian produk industri kimia ke Indonesia.