Sekolah di Kanada Ditembaki Membabi Buta, 4 Tewas

Penembakan brutal di kantor surat kabar Charlie Hebdo
Sumber :
  • REUTERS/Jacky Naegelen

VIVA.co.id - Penembakan brutal terjadi di sekolah komunitas La Loche, Saskatchewan, Kanada. Empat orang dinyatakan tewas akibat penembakan tersebut, sedangkan sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka.

Berdasarkan laporan, kejadian tersebut terjadi Sabtu, 23 Januari 2016, pukul 13.00 waktu setempat. Tidak disebutkan dari empat korban tewas apakah merupakan siswa atau orang dewasa.

Dilansir BBC, seorang perwira senior di Royal Canadian Mounted Police (RCMP), Maureen Levy, dalam sebuah konferensi pers mengatakan, seorang pria yang menjadi pelaku sudah berhasil diamankan. Pria itu berhasil dibekuk setelah 45 menit usai melakukan aksinya. Pria itu tercatat "memuntahkan" lebih dari 12 kali tembakan.

Saat pembekukan, Maureen menyebut, polisi berhasil merampas senjata pria itu. “Tidak ada risiko untuk keselamatan publik saat ini,” ucapnya. "Ini benar-benar tragedi,” tuturnya.

Noel Desjarlais, seorang siswa kelas 10 bercerita, peristiwa tersebut sangat mencekam. Saat mendengar tembakan, dia hanya berpikir untuk berlari ke luar sekolah untuk menyelamatkan diri.

"Ada banyak yang berteriak, ada sekitar enam, tujuh tembakan sebelum saya sampai di luar. Saya percaya ada tembakan lagi pada saat saya di luar (sekolah),” katanya.

Sementara itu, sesaat setelah insiden penembakan brutal itu terjadi, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyatakan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. "Jelas, ini adalah mimpi buruk setiap orangtua dan kita semua di negeri ini,” ungkapnya.

Diketahui, La Loche merupakan sekolah komunitas Aborigin yang memiliki sekira 900 siswa, mulai dari TK hingga kelas 12, atau setara sekolah menengah umum (SMU).

Peristiwa penembakan brutal itu tercatat merupakan salah satu aksi penembakan sekolah terburuk di Kanada, setelah sebelumnya ada 14 orang tewas yang juga ditembak oleh seorang pria bersenjata di Montreal Ecole Polytechnique, pada 1989.