2016, Ekonomi India Diprediksi 'Berlari Kencang'
VIVA.co.id - Survei Price Waterhouse Cooper (PwC) Indonesia menyatakan pertumbuhan ekonomi negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India dan China) tidak akan berimbang pada tahun ini. Pasalnya, hanya India yang 'berlari sendirian' mencetak pertumbuhan ekonomi.
“Mereka (negara-negara BRIC, red) yang sebelumnya mencetak pertumbuhan yang kuat, pada tahun ini masih akan menghadapi kesulitan, terkecuali India,” kata Chief Economist PwC Inggris, John Hawksworth, melalui keterangan resminya yang diterima viva.co.id, di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2016.
India, menurut Hawksworth, untuk kedua kalinya selama dua tahun perekonomianya akan tumbuh lebih cepat ketimbang China, yakni sekitar 7,7% secara riil. Ada dua faktor mengapa demikian. Pertama, reformasi kebijakan ekonomi India belum lama ini. Kedua, pemangkasan suku bunga Bank Sentral India dari 8% menjadi 6,75%.
"Dua faktor ini akan membantu mendukung pertumbuhan investasi dan konsumsi tahun ini. Sama seperti tahun lalu. Investasi langsung ke sektor manufaktur India yang masih belum berkembang juga akan meningkat seiring dengan dihapusnya batasan investasi untuk asing," tandasnya.
Sementara perekonomian Amerika Serikat dan Uni Eropa akan pulih pada tahun ini. Adapun Inggris akan menikmati kelanjutan pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh sektor konsumsi.