Jalan Astrid, 'Hadiah' bagi Ratu Belgia di Bogor

Nama nenek Putri Astrid diabadikan menjadi nama jalan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rebecca Reifi Georgina

VIVA.co.id - Anggota keluarga Kerajaan Belgia, Putri Astrid, dan rombongan melewatkan waktu sehari penuh di Kota Bogor. Usai menghadiri seminar agrikultur di Institut Pertanian Bogor (IPB), mereka mengunjungi Kebun Raya.

Bogor ternyata menyimpan kenangan bagi Kerajaan Belgia dan Pemerintah Indonesia.

Menurut literatur sejarah, pada 1929, Ratu Astrid dari Belgia, yang juga nenek Putri Astrid, berkunjung ke Indonesia termasuk ke Kebun Raya Bogor. Untuk menyambut kedatangan Sang Ratu, pemerintah kolonial Belanda yang berkuasa saat itu menamakan satu jalan utama di Kebun Raya Bogor dengan nama "Jalan Astrid."

Jalan ini pun dipercantik dengan berbagai bunga dengan warna merah, kuning, dan hitam sebagai warna kebangsaan Belgia. Hingga kini, nama jalan itu tetap dipertahankan sebagai Jalan Astrid, untuk menjaga nilai historisnya.

Tentu saja, Jalan Astrid dahulu dan kini sudah banyak berubah. Untuk mengenang hubugan kedua negara ini, Putri Astrid akan berkunjung ke Jalan Astrid dan melihat langsung bagaimana rupa Jalan Astrid saat ini.

Bunga di Jalan Astrid berwarna kuning, hitam dan merah melambangkan warna kebesaran negara Belgia. Putri Astrid hadir dengan mengenakan blouse bunga, celana bahan berwarna ungu dan blazer biru tua, pagi ini.

Sesampainya di Kebun Raya Bogor, Putri Astrid disambut dan dikalungi bunga sebagai tanda sambutan dari pihak pengelola Kebun Raya. "We are so happy in here (kami sangat senang berada di sini)," kata dia.

Pohon Jodoh dan Kenari Babi

Untuk merayakan kesempatan ini, Putri Astrid menanam setangkai pohon bambu bersama Didik Widyatmoko, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Pohon bambu tersebut diberikan oleh PT Bambu Nusa Verde, perusahaan Indonesia yang bekerjasama dengan Oprins, perusahaan dari Belgia yang juga mempunyai hubungan dengan Belgium’s University of Ghent.

Tak berhenti sampai di sana, Putri Astrid ditemani oleh Dubes Belgia untuk Indonesia, Patrick Herman, dan rombongan menaiki mini car berwarna putih untuk mengelilingi Kebun Raya tepat pukul 12.45 WIB

Ketika berkeliling, rombongan Putri Astrid dijelaskan mengenai Pohon Jodoh, yakni pohon meranti (melambangkan laki-laki karena dahannya kuat) dan pohon beringin (melambangkan perempuan karena kulit pohonnya halus). "Pohon ini ditanam oleh Belanda pada tahun 1866 dan secara tidak sengaja tumbuh berdampingan dan mirip," kata pemandu wisata Kebun Raya Bogor, Sandi.

Ia menjelaskan, Putri Astrid juga diterangkan mengenai pohon kenari babi yang ada di Kebun Raya sejak 1855 yang juga ditanam oleh Belanda. Bentuk pohonnya, kata Sandi, bersekat-sekat seperti roket dan buahnya besar seukuran  kepalan tangan orang dewasa.

"Selain itu dijelaskan juga soal monumen dan pohon Kelapa Sawit yang tertua di Asia Tenggara berasal dari Afrika ditanam sejak 1848. Lalu, Putri Astrid dijelaskan soal pohon Kana yang melambangkan warna Belgia (kuning, hitam dan merah)," ujar Sandi. (one)