Obama 'Lempar Handuk' Damaikan Israel-Palestina

Presiden AS Barack Obama.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menegaskan, dia mendukung solusi dua negara, di mana Israel dan Palestina dapat hidup damai berdampingan. Namun, ia tidak mengharapkan terobosan soal perdamaian Timur Tengah sebelum meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2017.

Mengutip situs Reuters, Kamis, 24 Maret 2016, berbicara di depan siswa dan guru di Buenos Aires, Argentina, Obama mengatakan hanya berharap untuk terus bekerja mewujudkan proses perdamaian Timur Tengah dalam kurun waktu sembilan bulan kepemimpinannya.

Pernyataan Obama ini muncul di tengah laporan bahwa pemerintahan AS sedang mempertimbangkan dorongan baru soal Israel dan Palestina. Ia juga mengakui, sengketa politik yang sudah terjadi selama tujuh dekade ini tidak bisa diselesaikan sepanjang dia memimpin Paman Sam.

"Ini (mendamaikan Israel dan Palestina) bukan sesuatu yang mampu saya lakukan. Jadi, saya tidak berharap bahwa itu akan terjadi dalam sembilan bulan ke depan. Sudah hampir 70 tahun (sejak Israel merdeka pada 1948) konflik ini tidak akan selesai hanya dalam waktu sebentar," ungkapnya.

Sikap skeptis Presiden AS ke-44 ini mengacu atas dua kali gagal pencapaian perdamaian Israel-Palestina. Hal ini tentu mengancam pembentukan solusi dua negara. Namun, Pemerintahan Obama tetap berkomitmen membahas cara-cara lain untuk membantu.

"Pembicaraan solusi satu negara tetap berjalan. Tapi, sulit bagi saya untuk bilang stabil. Namun, ketidakpercayaan yang mendalam masih kuat antara kedua bangsa. Sekali lagi, meski dalam lingkungan yang kacau, saya tetap percaya bahwa solusi dua negara adalah cara terbaik," tutur Obama.