Curhat Mantan Istri Pemimpin ISIS

Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi (kiri) dan Saja al-Dulaimi (kanan)
Sumber :
  • english.alarabiya.net

VIVA.co.id - Mantan istri pemimpin kelompok ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, Saja al-Dulaimi (28), mengaku ingin hidup di Eropa untuk menghirup udara kebebasan.

Ia bersama putri hasil hubungannya dengan al-Baghdadi, Hagar (7), memilih Eropa lantaran ingin hidup tenang dan memiliki keluarga baru.

"Saya ingin tinggal di sebuah negara di Eropa. Bukan negara Arab. Label teroris telanjur menempel di tubuh saya. Tapi, saya sangat jauh dari itu semua," kata Dulaimi, mengutip situs Alarabiya, Jumat, 1 April 2016.

Ia mengaku, keinginannya untuk hidup bebas dan berdikari sudah sesuai dengan hukum Syariah Islam yang sangat menghargai kebebasan dan hak-hak perempuan.

Lahir dari keluarga Irak yang makmur, Dulaimi mengatakan, sebelumnya ia telah menikah dengan seorang anggota pengawal pribadi Saddam Hussein. Dari hasil pernikahannya, mereka memiliki anak kembar.

Lalu, Dulaimi bercerai dan atas saran ayahnya, ia bersedia menikah dengan al-Baghdadi pada 2008.

Ia pun menjelaskan, al-Baghdadi diketahui seorang duda dan memiliki anak dari pernikahan sebelumnya.

Selama hidup dengan pemimpin ISIS itu, Dulaimi mengaku hidup sebagai sebuah “keluarga yang normal”.

Rasa bersalah

Ihwal perceraiannya ini terjadi ketika usia pernikahannya menginjak tiga bulan. Saat itu, Dulaimi tengah mengandung Hagar. Ia tersadar dengan “cara hidup” sang suami yang menjadi incaran banyak negara.

"Bagaimana dia bisa menjadi emir (khalifah) kalau hidup dari organisasi teroris yang paling berbahaya di dunia? Ini sebuah misteri," ungkap Dulaimi.

Ia mengakui kalau percakapan terakhir keduanya terjadi pada 2009. Dalam percakapan ini al-Baghdadi bertanya kepadanya.

"Dia bertanya apakah saya ingin kembali. Tidak. Keputusan ini saya buat dengan seyakin-yakinnya. Keputusan ini juga sebagai balasan atas rasa bersalah saya. Menikahinya lalu bercerai sekarang," Dulaimi, menegaskan.

Kini, dia sudah menikah lagi dengan seorang pria Palestina dan memiliki seorang anak.

Dulaimi dibebaskan beberapa bulan yang lalu dari penjara Lebanon sejak 2014. Ia dituduh berkaitan erat dengan kelompok militan dan ekstremis di Suriah seperti ISIS.