Menlu RI: Filipina Segera Selamatkan WNI dari Abu Sayyaf
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/16
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, telah melakukan koordinasi dengan pemerintah Filipina demi menyelamatkan sepuluh pelaut asal RI, yang sejak akhir Maret lalu disandera kelompok militan Abu Sayyaf. Menlu menyampaikan, ia sudah datang ke Filipina pada 1 dan 2 April 2016.
"Selama kunjungan, saya diterima langsung oleh Presiden Filipina (Benigno Aquino) dan kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan secara terpisah dengan Menlu Filipina (Jose Rene D) dan panglima angkatan bersenjata. Tujuannya adalah untuk mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah Filipina dalam upaya pembebasan sandera WNI," kata Retno pada Selasa, 5 April 2016 di Gedung Kemlu RI, Jakarta.
Ia melanjutkan, tujuan kedua dari kunjungan selama dua hari itu adalah untuk memastikan keselamatan WNI yang menjadi sandera kelompok militan Abu Sayyaf.
Retno menekankan opsi apa-pun yang ada, sebagai skenario pembebasan sandera, prinsip utamanya adalah keselamatan korban. "Hal ini telah disampaikan kepada pemerintah Filipina," ucap dia.
Sebagai tindak lanjut, kata Retno, pemerintah Indonesia telah melakukan rapat koordinasi pada tanggai 4 April 2016. Rapat dipimpin langsung oleh Menkopolhukam Luhut Pandjaitan dan membahas koordinasi lintas sektoral dalam upaya pelepasan sandera.
"Proses koordinasi semacam ini akan terus dilakukan baik secara internal maupun dengan pemerintah Filipina," kata Retno. Menlu juga mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah negara kepulauan tersebut.
"Pada saat melakukan kunjungan ke Filipina (1 dan 2 April 2016), saya menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang sejauh ini telah diberikan oleh otoritas Filipina dalam rangka koordinasi dan pelepasan sandera," katanya.
Ia mengakui, dalam pertemuan dengan Presiden Filipina, Menu Filipina dan juga Panglima Angkatan Bersenjata Filipina, tampak jelas komitmen kuat pemerintah Filipina untuk melakukan yang terbaik dalam upaya pelepasan sandera WNI.
"Hasil pertemuan di Filipina telah saya laporkan langsung kepada Presiden RI," kata dia. Setiap hari pihaknya terus melakukan komunikasi dan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah Filipina serta dengan pihak-pihak terkait lainnya. (ren)