Taktik Baru AS Bikin Ciut Nyali ISIS

Wakil Menteri Pertahanan AS, Robert Work
Sumber :
  • Reuters/Steve Dipaola

VIVA.co.id - Amerika Serikat kini mengurangi penggunaan senjata api dalam menghadapi kelompok militan ISIS, melainkan dengan taktik baru yaitu memanfaatkan kemajuan teknologi siber.

Dengan taktik ini, AS berhasil memukul mundur ISIS hanya dengan menjatuhkan apa yang dinamakan "bom siber" (cyber bombs) untuk pertama kalinya sebagai bagian dari strategi koalisi internasional pimpinannya dalam meningkatkan tekanan terhadap kelompok teroris.

"Mereka (ISIS) saat ini sedang berada di bawah tekanan besar. Setiap kami pergi melawan ke daerah pertahanannya, mereka pasti kalah dan mundur. Ini berkat senjata rahasia kami yang sasarannya memutus jaringan mereka," kata Wakil Menteri Pertahanan AS, Robert Work, seperti dikutip dari situs Reuters, Rabu, 13 April 2016.

Bom siber merupakan serangan dunia maya yang menghantam jalur komunikasi ISIS, sehingga menghambat operasional mereka di lapangan.

Serangan ini bagian dari operasi gabungan AS dengan Irak dan kelompok etnis Kurdi untuk mengambil kekuasaan ISIS di Mosul, Irak Utara.

Namun demikian, tidak dijelaskan lebih lanjut soal metode yang digunakan AS dalam serangan siber tersebut. Ia menjelaskan, koalisi internasional pimpinan AS telah berhasil membuat tekanan sendiri terhadap ISIS.

Work juga mengklaim telah mengerahkan seluruh upaya dari berbagai aspek, menggunakan semua kemungkinan kemampuan milliter, termasuk serangan siber untuk menghancurkan kelompok teroris.

Serangan siber semacam ini pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, di mana kolaborasi AS dan Israel menyerang fasilitas nuklir milik Iran, Natanz, melalui virus bernama Stuxnet.

Hingga kini tak terkonfirmasi siapa pelaku penyerangan tersebut, meski banyak pihak menyebut kedua negara berada di balik operasi siber ini.