Masyarakat ASEAN Belum Bebas Akses Informasi

Logo ASEAN di UGM, Yogyakarta.
Sumber :
  • ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

VIVA.co.id – Akses untuk mendapatkan informasi merupakan hak fundamental dan kebebasan berekspresi yang dimiliki setiap orang. Menerima dan memberikan informasi secara langsung atau pun melewati media, merupakan proses yang berlandaskan asas demokrasi.

Dalam hal ini, Masyarakat Asia Tenggara masih belum terakses informasi secara luas, dan kebebasan pers masih dibatasi oleh berbagai hal.

Angkhana Neelapaijit dari Komnas HAM Thailand mengatakan, bahwa negaranya masih perlu memperoleh informasi dan pembelajaran dari negara sekitarnya dalam hal kebebasan berekspresi.

"Banyak tantangan yang terjadi saat ini di Thailand. Saya sangat berharap Thailand menerima banyak rekomendasi dari masyarakat internasional. Tidak hanya kebebasan berinstitusi tetapi juga membantu kami mempertahankan independensi informasi dan jurnalis bagi lembaga dan seluruh lapisan masyarakat," ujar Neelapaijit, dalam seminar Forum World Press Freedom Day di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa, 3 Mei 2016.

Pada saat ini, kata dia, turbulensi dan perubahan yang terjadi di seluruh dunia, termasuk tantangan-tantangan baru membutuhkan kerja sama dan aksi global. Kebutuhan akan informasi yang berkualitas sangat penting bagi lingkungan masyarakat.

Kebebasan pers dan sistem yang berfungsi dengan baik dapat menjamin keutuhan dan keabsahan informasi yang menjadi hak setiap masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Ouk Kimseng, perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informasi Kamboja, mengaku kalau negaranya telah membuat rancangan untuk kebebasan mengakses informasi.

"Komitmen ini sedang dikembangkan di Kamboja untuk mengupayakan akses informasi dan kebebasan yang menjadi hak fundamental. Komitmen pemerintah ini bersifat strategis dan terus fokus kepada tujuan agar bertanggungjawab dan dapat dipercaya," kata dia.

Laporan: Dinia Adrianjara