EgyptAir Sering Bermasalah, Ini Faktanya

Pesawat EgyptAir.
Sumber :
  • REUTERS/Mohamed Abd El Ghany/File Photo

VIVA.co.id – Hilangnya pesawat EgyptAir MS804 di perairan Mediterania menambah panjang daftar permasalahan yang pernah dialami maskapai tersebut, juga memperburuk industri pariwisata Mesir. Pesawat yang berangkat dari Paris ke Kairo Kamis kemarin, 19 Mei 2016, membawa 66 orang, termasuk 30 warga Mesir, 15 warga Prancis dan satu warga Inggris.

Peristiwa ini terjadi kurang dari dua bulan setelah penerbangan EgyptAir MS181 dibajak oleh seorang penumpang yang mengaku akan meledakkan bom bunuh diri. Pesawat tersebut kemudian dapat mendarat dengan selamat di Siprus, dan diketahui bahwa bom tersebut palsu. Namun, insiden ini menjadi "noda hitam" bagi maskapai penerbangan.

Dilansir dari BBC, Jumat, 20 Mei 2016, pada tahun 1999, EgyptAir 990 dengan jenis pesawat Boeing 767, jatuh karena co-pilot yang bunuh diri selama penerbangan dari New York ke Kairo. Seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 217 orang tewas. Kemudian tahun 2002, EgyptAir dengan nomor penerbangan 843, jatuh karena cuaca buruk di dekat Tunisia, menewaskan 14 dari 62 penumpang.

Tahun 2009, para pejabat Uni Eropa menyatakan keprihatinan tentang lemahnya keamanan sistemik armada EgyptAir dan mengatakan mereka akan memantau maskapai tersebut untuk menindaklanjuti tinjauan keselamatan. Beberapa waktu kemudian, pengawas UE mengatakan ada kemajuan signifikan yang dicapai oleh maskapai, namun kekhawatiran masih tetap ada terkait pemeliharaan pesawat dan mesin.

Setelah itu tahun 2011, EgyptAir Boeing 777-200 dievakuasi di Bandara Internasional Kairo setelah adanya kebakaran di kokpit pesawat. Semua penumpang pesawat selamat dan kebakaran diduga akibat kesalahan listrik.

Maskapai ini juga tahun lalu mengalami sengketa perburuhan, di mana 224 dari 850 pilot mengancam untuk mengundurkan diri karena gaji yang tidak memadai dan kondisi karyawan yang tidak diperhatikan.