Kantong Menipis, ISIS Jual Budak Seks di Facebook

Ilustrasi perempuan.
Sumber :
  • REUTERS/Christian Hartmann

VIVA.co.id – Kelompok militan ISIS (Islamic State of Iraq and al-Sham) kini menemukan cara baru untuk mendapat penghasilan. Kali ini, mereka memutuskan untuk menjual tawanan perempuan sebagai budak seksual melalui iklan di media sosial Facebook seharga Rp110 juta (£5.500).

Dikutip dari situs Metro, Selasa, 31 Mei 2016, sebuah foto menunjukkan sosok seorang perempuan berusia 18 tahun yang diketahui bernama Abu Assad Almani dengan mencantumkan harga yang bisa dibayarkan untuk membelinya.

"Untuk Anda semua yang terpikirkan untuk membeli budak, yang satu ini (Almani) harganya US$ 8.000 (Rp105,6 juta)," tertulis dalam iklan tersebut. Iklan ini awalnya ditemukan oleh Middle East Media Research Institute (MEMRI).

Namun, iklan itu kini sudah dihapus oleh Facebook. Akan tetapi, menjual tawanan perempuan ini kemudian menjadi sorotan tersendiri betapa ISIS makin kehilangan akal sehat dan sangat brutal.

Skye Wheeler dari Human Rights Watch, mengutip data para pejabat Kurdi di Irak dan Suriah, mengatakan bahwa kelompok teroris ISIS menyandera sekitar 1.800 perempuan dan anak perempuan, setelah menyerang kota yang dihuni warga Yazidi.
 
”Semakin lama mereka ditahan oleh ISIS, kehidupan yang lebih mengerikan dialami wanita Yazidi, dibeli dan dijual, diperkosa secara brutal,” kata Wheeler.

Setelah bisnis penyelundupan minyak yang dikuasainya hancur diserang oleh koalisi Rusia dan Amerika Serikat, kini kelompok militan ISIS juga memilih 'banting setir' memilih untuk beternak ikan sebagai sumber penghasilan mereka.

Hal ini dilakukan kelompok ekstremis tersebut karena adanya kesenjangan besar sekitar US$2,9 miliar (Rp39 triliun) dari perdagangan gelap mereka sehingga membuat ISIS harus memutar otak untuk mencari sumber penghasilan lain.