Ini Alasan Kenapa Otak Bom Istanbul dari Rusia

Petugas paramedis menolong korban ledakan di bandara Ataturk, Istanbul, Turki, Rabu, 29 Juni 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVA.co.id – Akhmed Chataev telah didapuk oleh aparat keamanan Turki menjadi otak dari serangan bom di Bandara Internasional Ataturk di Istanbul, Turki, pada Rabu, 29 Juni 2016, yang menewaskan 28 orang dan menimbulkan 60 korban luka.

Chataev merupakan salah satu petinggi kelompok teroris ISIS (Islamic State and Iraq al Syam) berkewarganegaraan Rusia, tepatnya Chechnya. Berdasarkan pantauan tvOne, Kamis, 7 Juli 2016, ia telah membawahi 130 kelompok militan.

"Itu dari data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tak hanya Turki, Amerika Serikat pun ikut mengincar Chataev," demikian bunyi laporan tvOne.

Mengapa orang Rusia menjadi pelaku pemboman Istanbul? Hal itu berkaitan erat dengan solidaritas Muslim Chechnya dan konflik yang terjadi di kota Raqqa di Suriah.

Menurut laporan, Turki adalah negara yang berbatasan langsung dengan Suriah. Sedangkan Raqqa merupakan salah satu kota yang hingga kini masih memanas di mana Turki terlibat di dalamnya, serta mayoritas warga Rusia yang berjuang dengan ISIS tinggal di sana.

"Jadi ini saling terkait. Chataev melihat memerangi Turki seperti memerangi Rusia di Chechnya. Dan Raqqa menjadi basis mereka di Suriah," ungkapnya.

Sebagai informasi, pada Maret 2016, sekitar 3.400 warga Rusia telah pergi untuk berjuang bersama ISIS di Suriah dan beberapa negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. Dari 3.400 pejuang, 2.500 warga berasal dari bekas negara Soviet di Asia Tengah, salah satunya Uzbekistan dan Kazakhstan.