China dan ASEAN Saling Membutuhkan sebagai Mitra Dagang

Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat baru saja tiba untuk menghadiri pertemuan Menlu ASEAN di Vientiane, Laos.
Sumber :
  • Reuters/Jorge Silva

VIVA.co.id – ASEAN dan China menargetkan pencapaian total perdagangan sebesar US$1 triliun serta investasi US$150 miliar pada 2020. Saat ini, China merupakan merupakan mitra dagang terbesar ASEAN. Begitu pula sebaliknya. ASEAN adalah mitra Beijing ketiga terbesar dengan total perdagangan mencapai US$345,7 miliar.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menuturkan, untuk mencapai target tersebut, diperlukan kerja sama konektivitas, yang menjadi salah satu area kerja sama penting.

"Kita perlu menciptakan situasi perdagangan yang lebih berimbang dan berkelanjutan. Kami juga menyambut baik kerja sama ASEAN-China untuk agenda konektivitas," katanya, dalam pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Vientiane, Laos, melalui keterangan pers, Selasa, 26 Juli 2016.

Terkait dinamika situasi di kawasan, Menlu Retno berharap seluruh pihak terkait dapat melanjutkan komitmennya untuk tetap menjaga perdamaian dan mengutamakan nilai persahabatan dan kerja sama.

Menurutnya, perdamaian dan stabilitas di kawasan merupakan dasar yang kuat dalam mendukung kerja sama ASEAN-China.

Sebelumnya, ASEAN gagal mencapai kesepakatan mengenai sengketa maritim di Laut China Selatan dalam sebuah pernyataan bersama (Joint Communique), setelah Kamboja menolak pernyataan apa pun terkait putusan pengadilan internasional melawan Beijing.

Menteri luar negeri 10 negara anggota ASEAN pertama kali bertemu, melalui ASEAN Ministerial Meeting (AMM) ke-49 di Laos, sejak Pengadilan Arbitrase memenangkan Filipina dalam sengketa maritim, bulan ini.

Dalam pertemuan tersebut, Filipina dan Vietnam menginginkan Joint Communique yang dikeluarkan menlu ASEAN, untuk mempertegas sikap menghormati hukum internasional.