Duterte Mau Ganti Nama Istana Kepresidenan Filipina

Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte saat mengambil sumpah jabatan.
Sumber :
  • Presidential Palace/Handout via Reuters

VIVA.co.id – Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte, sedang mempertimbangkan untuk mengganti nama Istana Malacanang menjadi Istana Rakyat. Hal ini bertujuan agar pemerintah lebih dekat dengan rakyat, khususnya masyarakat menengah ke bawah.

"Kata 'Malacañang' adalah imperialis. Artinya, ini sesuatu yang jauh dari masyarakat Filipina," kata Duterte, seperti dikutip situs Philstar, Jumat, 26 Agustus 2016.

Ia mengatakan nama "Istana Rakyat" akan membuat lebih mudah diingat bagi seluruh masyarakat Filipina sebagai identitas dan pusat kekuasaan.

"Dalam waktu dekat (pengubahan nama Istana Kepresidenan). Sebisa mungkin juga saya ingin semua orang bisa masuk dan tur ke sini (Istana Malacanang), sehingga mereka akan tahu apa yang ada di dalam dan merasa memiliki," ujar Duterte.

Selain itu, Duterte ingin mengajak kaum papa (orang-orang miskin), terutama anak-anak, dari warga Pandacan dan Tondo di Manila, sebagai yang pertama mengunjungi Istana Malacanang.

"Kami akan buat aturan secepatnya. Kebijakan ini nantinya akan diikuti oleh kelompok dan masyarakat lainnya," kata Duterte. (ase)