Tampaksiring, Saksi Bisu Bertemunya Raja Thailand-Soekarno
- Pusaka Indonesia
VIVA.co.id – Pemerintah Thailand mengumumkan secara resmi Raja Bhumibol Adulyadej (88) telah mangkat. Ia merupakan figur 'ayah‘ bagi warga Thailand, yang telah dipimpinnya selama 70 tahun.
Bhumibol dimahkotai pada 5 Mei 1950, meskipun sebenarnya ia menduduki tahta tersebut sejak Juni 1946, setelah kematian misterius kakaknya.
Namun, apakah Anda tahu kalau pria yang diberi gelar Rama IX ini pernah berkunjung ke Indonesia?
Melansir situs Kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, Kamis 13 Oktober 2016, Raja Bhumibol bersama Ratu Sirikit diketahui pernah berkunjung ke Bali pada 1957.
Mereka pun menginap di Istana Kepresidenan Tampaksiring. Keduanya menjadi tamu negara pertama yang menginap di sana, usai Istana tersebut resmi digunakan oleh Presiden Soekarno.
Istana Kepresidenan Tampaksiring berdiri atas prakarsa Presiden Republik Indonesia pertama tersebut. Sehingga, dapat dikatakan Tampaksiring, merupakan satu-satunya istana yang dibangun pada masa pemerintahan Indonesia.
Raja Bhumibol wafat pada Kamis di Rumah Sakit Siriraj, Bangkok. Ia lahir pada Senin 5 Desember 1927 di Mount Auburn Hospital, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
Anak bungsu dari tiga bersaudara, putra dari Raja dan Ratu Mahidol Songkla. Dia memiliki satu kakak laki-laki dan satu kakak perempuan.
Nama identik sebagai perwakilan doa dan harapan orangtua akan masa depan anak. Begitu pula, nama Bhumibol Adulyadej yang berarti `Kekuatan Menguasai Lahan yang Tak Tertandingi`.
Tak heran, Raja Bhumibol Adulyadej memang tak tertandingi, terbukti dengan masa jabatannya yang panjang di Thailand.
Ayahnya merupakan orang yang berpikiran paling modern, khususnya ilmu kesehatan, di antara saudaranya yang lain. Tak heran ayahnya dikenal dengan gelar `Father of the Modern Thai Medical Profession`. (asp)