Dipenuhi Pengungsi, Angka Kelahiran Bayi di Jerman Meningkat

Pengungsi dari Suriah memasuki Eropa.
Sumber :
  • REUTERS/Bax Lindhart

VIVA.co.id – Lembaga Statistik Jerman mencatat bahwa masuknya ribuan pengungsi tahun lalu telah menjadi penyumbang terbesar dalam peningkatan angka kelahiran di Jerman. Angka kelahiran naik ke level tertinggi dalam 33 tahun terakhir.

Sebagai negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia, Jerman telah lama berjuang dengan populasi masyarakat yang sebagian besar telah menua.

Saat ini, dua pertiga warga Jerman berusia lebih dari 60 tahun. Jerman adalah negara dengan penduduk paling tua kedua di dunia, setelah Jepang.

Diperkirakan sekitar 900 ribu pengungsi pencari suaka tiba di Jerman pada 2015 lalu. Sekitar 70 persen di antaranya adalah Muslim. Dalam hal ini, keluarga Muslim cenderung memiliki jumlah keluarga yang lebih besar dibandingkan warga sekuler kelahiran Eropa. Masuknya pengungsi yang mayoritas Muslim membantu meningkatkan jumlah rata-rata anak di Jerman.

Dilansir dari laman Independent, Stephan Sievert selaku Kepala Departemen Migrasi di Berlin Institute menyebutkan bahwa peningkatan angka kelahiran ini bisa sangat menjanjikan bagi perekonomian Jerman.

"Lebih banyak anak lebih baik daripada sedikit. Tingkat kelahiran yang rendah membuat pembiayaan jaminan sosial kami kurang stabil," kata Sievert.

Menurutnya, sebagian besar kenaikan itu didorong oleh kelahiran migran. Di antara perempuan migran, angka kelahiran berada pada 1.95 persen, naik dibandingkan tahun 2014. Perubahan ini dapat dikatakan besar dan merupakan salah satu efek dari kebijakan Jerman untuk meningkatkan populasi muda.