Sekolah TK Muslim di AS Diteror

Muslimah berjilbab di Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS / Jim Bourg

VIVA.co.id – Organisasi Hak-hak Sipil Islam di Amerika Serikat, atau Council on American-Islamic Relations/CAIR, mendesak penyelidikan penuh atas dugaan serangan yang dilakukan seorang guru kepada seluruh siswa Taman Kanak-kanak Muslim di Charlotte, North Carolina, AS.

Pengacara CAIR, Maha Sayed mengatakan, guru tersebut melakukan intimidasi dan pelecehan tanpa henti terhadap siswa TK sejak awal tahun ajaran baru yang dimulai pada September lalu.

Ia mengatakan, guru tersebut memerintahkan seluruh muridnya untuk membawa ransel berat yang berisi buku besar dan headphone setiap hari. Hal ini menyebabkan mereka menderita sakit punggung, lantaran beban ransel yang berlebihan.

"Dia juga akan memperlakukan murid dengan kasar dan memanggil mereka 'bocah Muslim nakal' pada beberapa kesempatan," kata Sayed, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis, 8 Desember 2016.

Sebelumnya, dalam insiden terbaru pada 16 November lalu, guru yang lain dikabarkan melakukan pelecehan terhadap siswam dengan cara mencengkeram, lalu mencekik leher siswa tersebut.

"Guru lain melihat kejadian itu lalu memisahkan keduanya. Mereka (guru lainnya) langsung menghibur siswa yang menangis dan sangat terguncang itu," papar Sayed.

Serangan terhadap kelompok minoritas, termasuk Muslim di AS, semakin meningkat, seiring dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden negara adidaya itu.

Sayed mencatat, ketentuan UU Hak Sipil Tahun 1964 dan Klausul Persamaan Perlindungan Warga dari Amandemen ke-XIV menyebutkan, kewajiban hukum untuk menyelenggarakan lingkungan belajar yang bebas diskriminatif bagi semua siswa.

Setidaknya, tiga perempuan Muslim diserang dalam kejahatan rasial di kota New York, pekan lalu. Ketiganya diserang, lantaran mengenakan jilbab. Satu korban, Aml Elsokary, adalah penduduk asli New York, dan bertugas di Departemen Kepolisian New York (NYPD) selama 15 tahun. (asp)