Tiket Pelantikan Presiden AS Dilarang Dijual

Sumber :

WASHINGTON – Pengelola situs internet di bidang layanan jual-beli seperti eBay diminta tidak memfasilitasi jual-beli tiket acara pelantikan Barack Obama sebagai presiden baru Amerika Serikat awal tahun depan. Bila permintaan itu dilanggar, pengelola situs dianggap telah melakukan pelanggaran hukum.

Demikian usulan Dianne Feinstein, seorang senator yang tengah merancang undang-undang perihal acara pelantikan presiden baru AS, yang akan berlangsung 20 Januari 2009. Feinstein merupakan ketua salah komisi di Kongres (parlemen) urusan acara-acara kenegaraan.

Perempuan politisi dari Partai Demokrat itu mengaku khawatir dengan adanya desas-desus bahwa tiket pelantikan presiden baru bisa laku terjual lewat internet dengan harga hingga US$ 40.000 (Rp.446,120,000). Padahal tiket tersebut disediakan gratis untuk umum. Warga bisa mendapatkannya dengan mengunjungi kantor wakil rakyat di Kongres, selama persediaan masih ada. Untuk acara pelantikan awal tahun depan, panitia menyiapkan 240.000 lembar tiket.
      
Warga yang ingin menyaksikan secara langsung pelantikan presiden baru AS harus datang sendiri ke kantor wakil rakyat untuk mengambil tiket, baik itu anggota DPR maupun senator. Namun untuk menghindari praktik percaloan, tiket baru diedarkan ke wakil-wakil rakyat beberapa jam sebelum acara pelantikan dimulai. 

"Tiket-tiket ini diberikan secara gratis kepada rakyat. Acara [pelantikan presiden] ini kan merupakan peristiwa bersejarah yang berhak disaksikan secara langsung oleh rakyat sehingga tidak seorang pun yang diwajibkan membayar," kata Feinstein. Dia mengaku di kantornya sudah ada 8000 permintaan tiket pada hari pertama usai pemilihan umum, 5 November 2008.  

Bisa jadi, banyaknya permintaan tiket untuk menonton acara pelantikan karena itulah acara yang sangat bersejarah. Pada saat itu Barack Obama, warga berkulit hitam pertama yang terpilih menjadi presiden dan kini menjadi figur yang sangat populer di penjuru dunia, mengambil alih kepemimpinan AS dari George W. Bush, yang kini dipandang sebagai pemimpin yang tidak populer di AS. (AP)