'Mesranya' Hubungan Trump dan Netanyahu di Media Sosial
- Kobi Gideon/Government Press Office (GPO)/File Handout via REUTERS
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump memberi semangat kepada Israel untuk terus "bertahan" hingga dirinya resmi mengambilalih kursi kepemimpinan pada 20 Januari 2017.
"Kita tidak bisa terus membiarkan Israel diperlakukan dengan penghinaan dan rasa tidak hormat. Mereka punya teman baik di Amerika. Tetaplah kuat Israel! 20 Januari cepatlah mendekat!" kata Trump, dalam akun Twitternya, seperti dikutip situs New York Post, Kamis, 29 Desember 2016.
Menanggapi cuitan Trump, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, langsung merespons dengan hangat.
"Presiden terpilih Trump. Terima kasih atas persahabatannya yang hangat dan dukungan Anda untuk Israel," ungkap Netanyahu, melalui akun Twitter pribadi.
Sebelumnya, pada Rabu, taipan properti itu menuding Presiden Barack Obama membuat pernyataan yang memicu ketegangan dan menciptakan tembok pembatas untuk mencegah kelancaran transisi kepemimpinan.
Seperti diketahui, keputusan Obama untuk tidak membela Israel di PBB tidak hanya menuai reaksi dari Partai Republik, termasuk Trump, tetapi juga oleh beberapa unsur Partai Demokrat di Kongres dan DPR.
Selain itu, cuitan pedas Trump di Twitter juga dikeluarkan usai Obama mengatakan mungkin akan mengalahkan Trump dan memenangkan masa jabatan ketiga kalinya jika maju sebagai kandidat Presiden AS berikutnya.
"Saya yakin jika bisa mengikuti reli ini lagi, saya bisa memobilisasi mayoritas masyarakat Amerika. Saya punya pendukung di seluruh negeri, bahkan, orang-orang mengatakan visi dan arah saya menuju ke arah yang benar," tutur Obama, yang membuat telinga Trump memerah.