PBB Temukan Kejahatan Kemanusiaan pada Etnis Rohingya

Etnis Rohingya menjadi korban kekejaman tentara Myanmar.
Sumber :
  • Aljazera.

VIVA.co.id - Pasukan keamanan Myanmar diduga telah melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan terhadap etnis Rohingya sejak Oktober lalu. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, hal tersebut mengandung unsur kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembersihan etnis.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Zeid Raad al-Hussein, mengatakan bila pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, berjanji untuk menyelidiki segala tuduhan.

"Dia memberitahu saya bahwa penyelidikan akan diluncurkan. Dia mengatakan bahwa mereka memerlukan informasi lebih lanjut," katanya seperti dilansir dari laman Aljazera, Sabtu, 4 Februari 2017.

Laporan wawancara dengan 204 pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh, menyatakan bahwa pelanggaran mengerikan telah dilakukan anggota dinas keamanan Myanmar atau pejuang sipil yang bekerja sama dengan tentara dan polisi. Dari 101 perempuan yang diwawancarai, lebih dari setengahnya mengatakan mereka telah diperkosa atau diserang secara seksual.

Beberapa wanita mengatakan kepada para penyelidik PBB bila anak-anak mereka, termasuk bayi yang baru lahir, terinjak-injak hingga meninggal. Pasukan keamanan juga dituduh menyalakan api bagi orang yang melarikan diri dan membakar seluruh desa, serta melakukan penghancuran makanan dan sumber makanan.

Seorang aktivis Rohingya, Tun Khin, mengatakan kepada Aljazeera bila masyarakat internasional sekarang diperlukan untuk mengubah apa yang disebut "pendekatan lunak" terhadap pemerintah Myanmar.

"Setiap hari Rohingya menghadapi pelanggaran dan pembunuhan di luar hukum yang terjadi. Dewan Keamanan PBB harus datang dengan resolusi yang mengikat kuat untuk mengambil tindakan terhadap pemerintah Myanmar," katanya.