RI dan Inggris Sepakat Garap Proyek Riset Rp130 Miliar

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik.
Sumber :
  • Fajar GM/VIVA

VIVA.co.id – Indonesia dan Inggris mengumumkan kerja sama 10 proyek penelitian kolaboratif baru di area riset dan inovasi. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir menuturkan, para peneliti dan inovator merupakan aktor kunci dalam menggali potensi kekayaan negara.

Menurut Nasir, hasil penelitian tidak dapat dikategorikan sebagai inovasi hingga berguna bagi masyarakat. "Untuk mencapai ke sana dibutuhkan kolaborasi internasional seperti dengan Inggris," kata Nasir, di Jakarta, Rabu, 5 April 2017.

Ia juga mengungkapkan, Indonesia berambisi untuk membangun masyarakat ekonomi berbasis pengetahuan. Artinya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi akan memainkan peranan penting.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik menyebut kedua negara telah sepakat untuk mengalokasikan dana komitmen bersama sebesar £8 juta atau setara Rp130,5 miliar untuk mendanai proyek terbaik penelitian kolaboratif kedua negara.

Saat ini, kata Moazzam, Inggris terus memprioritaskan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi karena menyadari akan memberikan solusi untuk tantangan global.

Akhir tahun lalu, tiga penyandang dana penelitian dan inovasi Indonesia meliputi Kemenristekdikti, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, serta Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ketiganya telah bekerja sama dengan empat mitra pelaksana dari Inggris.

Pada tahun ini, keduanya tengah mendiskusikan kemungkinan kerja sama bidang hydro-meteorological hazard, dengan fokus daerah perkotaan, serta penelitian unik terkait geografis wilayah Wallacea. (art)