Di Negara Ini, Bongkar Jaringan Intelijen Dapat Rp1 Miliar

Gedung milik "Unit Siber China" di ibu kota Beijing.
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria

VIVA.co.id – Pemerintah kota Beijing, China, menjanjikan hadiah uang berkisar antara 10 ribu hingga 500 ribu yuan (Rp20 juta sampai Rp1 miliar) bagi warganya yang bersedia memberi informasi lengkap untuk membongkar jaringan operasi mata-mata asing.

Mengutip situs BBC, Selasa, 11 April 2017, seorang pejabat pemerintah kota Beijing menyebutkan masyarakat seyogyanya ikut membantu "membangun secara perlahan Tembok Besar dalam memerangi kejahatan dan menjaga negara dari ancaman mata-mata".

Pihak berwenang juga menyatakan, sebagai jantung pemerintahan dan inovasi China, Beijing adalah salah satu favorit para dinas intelijen negara asing yang dengan ganas melancarkan infiltrasi, memecah belah, subversi, serta penghancuran dan pencurian.

Dalam ketentuan baru yang diumumkan oleh Dinas Keamanan Pemerintah Kota Beijing, disebutkan bahwa warga bisa menyampaikan informasi secara langsung, atau melalui layanan telepon khusus, hotline, maupun pos.

Hadiah yang disediakan tergantung seberapa berguna informasi itu untuk mencegah atau menghentikan kegiatan maupun kasus spionase. Tahun lalu, pihak berwenang sudah meluncurkan kampanye serupa, antara lain peringatan agar tidak jatuh ke dalam rayuan para spion asing.

Pada Januari 2017, sekelompok nelayan di Provinsi Jiangsu menemukan benda tak dikenal bertuliskan kata-kata asing. "Saat menjala ikan, mereka langsung menyerahkannya kepada aparat keamanan. Ternyata, benda itu piranti mata-mata untuk mengumpulkan data milik China," ungkap sumber di Dinas Keamanan Pemerintah Kota Beijing.