Mantan Bos FBI Ditunjuk Selidiki Skandal Trump dengan Rusia

Presiden AS, Donald Trump, (kanan) diketahui menyambut kunjungan Menlu Rusia , Sergei Lavrov, di kantornya pekan lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Maxim Zmeyev/Lucas Jackson

VIVA.co.id – Departemen Kehakiman Amerika Serikat menunjuk mantan Direktur Badan Penyelidik Federal (FBI), Robert Mueller, untuk memimpin tim yang akan khusus menyelidiki tentang dugaan skandal kongkalikong pemerintah Rusia dengan Presiden Donald Trump pada kampanye Pemilu AS 2016.

Upaya tersebut dilakukan menyusul pemecatan Direktur FBI, James Comey, dan sikap sejumlah anggota DPR dari Partai Demokrat juga Partai Republik yang mempertanyakan kembali dukungan Rusia terhadap Trump pada saat Pemilu AS tahun lalu.

Menanggapi hal tersebut, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis 18 Mei 2017, Trump mengatakan bahwa dia dan para pembantunya pada saat ini hanya akan fokus menjalankan agenda pemerintahan. Mereka diklaimnya, solid. Sekalipun ada sebagian anggota partainya yang juga mempertanyakan dugaan skandal itu.

"Kami selalu bersama bekerja selama ini," kata Donald Trump. Trump juga menanggapi terbentuknya tim investigasi tersebut.

"Saya sudah menyatakan berulang-ulang bahwa hasilnya akan mengonfirmasi hal yang sama yaitu tak ada kolusi antara tim kampanye saya dengan pihak luar," kata Presiden ke-45 AS itu.

Sementara itu, Rusia sebelumnya juga sudah membantah adanya kolusi tersebut. Namun, kencangnya dorongan agar Gedung Putih diselidiki membuat dibentuknya tim ini. Selain kasus kolusi, Trump juga tengah dijerat dugaan pembocoran informasi rahasia kepada Rusia. (art)