Filipina Setop Kirim Pekerja ke Qatar

Suasana di pasar Souq Waqif, Doha, Qatar, 6 Juni 2017.
Sumber :
  • REUTERS/Naseem Zeitoon

VIVA.co.id – Krisis diplomasi yang melanda Qatar mendapat kekhawatiran tersendiri bagi Filipina. Pemerintah Filipina mengumumkan memutuskan untuk menghentikan pengiriman para pekerjanya ke Qatar di tengah pemutusan hubungan diplomatik oleh sejumlah negara di Teluk Arab.

Kepala Buruh Filipina, Silvestre Bello mengungkapkan, Manila sat ini telah melakukan tindakan pencegahan ke negara yang kaya gas itu, lantaran khawatir masalah seperti kekurangan pangan dapat memengaruhi puluhan ribu warga Filipina di Qatar, jika krisis tersebut terus memburuk.

Arab Saudi dan sejumlah negara di Teluk Arab lainnya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena dituding mendukung ekstremisme

Bello memprediksi, masalah bakal terus terjadi di Qatar. Sehingga kata dia bisa saja masalah tersebut berdampak pada krisis pangan. Mengingat, Qatar dipastikan tak mampu menghasilkan bahan pangan sendirian.

"Misalnya, kita tahu pasti bahwa Qatar tidak menghasilkan makanan sendiri. Jika terjadi sesuatu sehingga kehabisan makanan dan kerusuhan pangan akan terjadi, pastilah pekerja OFWS (Pekerja Filipina) akan menjadi korban pertama,” ucap dia seperti yang dilansir Aljazeera, Selasa malam, 6 Juni 2017.

Menurut dia, pemerintahnya saat ini perlu melakukan langkah-langkah untuk mengatasi kemungkinan masalah yang akan terjadi ke depannya. Bello mengatakan setidaknya ada 141 ribu pekerja Filipina yang tercatat di Qatar pada tahun lalu, namun jumlahnya bisa melampaui 200 ribu bila dihitung dengan pekerja illegal.

“Belum ada rencana untuk memulangkan pekerja Filipina di Qatar. Larangan tersebut juga akan mempengaruhi individu yang surat-suratnya telah disetujui atau dijadwalkan berangkat ke Qatar,” kata dia..