Tewaskan 21 Orang, Operasi Narkoba Hanya Sita 100 Gram Sabu

Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte.
Sumber :
  • REUTERS/Lean Daval

VIVA.co.id – Hanya dalam satu malam, kepolisian Filipina menewaskan 21 orang dalam serangkaian penggerebekan terkait narkoba. Penggerebekan itu dilakukan tak jauh dari kota Manila, ibu kota Filipina.

Jumlah korban tewas dalam penyergapan yang terjadi sejak Senin sore hingga Selasa subuh itu menjadi aksi brutal terbesar dalam operasi pemberantasan narkoba di Filipina. Sebelumnya, pada 30 Juli lalu, operasi penyergapan narkoba langsung menewaskan 16 orang, termasuk wali kota, istri dan anaknya.

Diberitakan oleh Channel News Asia, 16 Agustus 2017, polisi dari provinsi Bulacan, sebuah kompleks industri di sebelah utara Manila, mengatakan mereka melakukan 26 operasi anti-narkoba yang dilakukan di 12 kota. Operasi besar itu menewaskan 21 orang 'terduga' narkoba.

Penyergapan itu juga menangkap 64 terduga, menyita 21 senapan, dan 100 gram methamphetamines atau yang dikenal sebagai sabu. 21 orang yang tewas itu digerebek dalam lokasi yang tersebar di 16 wilayah.

Provinsi Bulacan dihuni lebih dari 3,29 juta penduduk. Menurut catatan polisi kota ini banyak melakukan penangkapan dan menewaskan terduga narkoba dalam beberapa pekan terakhir.

Sejak awal kepemimpinannya, Presiden Duterte sudah bersumpah akan memberantas peredaran narkoba di Filipina. Sejak ia dilantik awal Juni lalu, sudah lebih dari 9.000 orang tewas dalam aksi penyergapan narkoba, termasuk gubernur dan wali kota. Mereka ditembak di tempat tanpa melalui proses pengadilan. Duterte juga bersumpah akan selalu melindungi polisi yang berjuang memberantas narkoba. (ase)