Rumah Sakit India Diduga Pakai Gas Industri untuk Anestesi

Ilustrasi jarum suntik/ filler
Sumber :
  • Pixabay/jochenpippir

VIVA.co.id – Gas kelas industri, yang tidak diizinkan untuk tujuan pengobatan, dilaporkan digunakan untuk memberikan anestesi kepada pasien yang menjalani operasi di sebuah rumah sakit India. Dugaan penyelewengan itu terungkap melalui penyelidikan yang dilakukan polisi.

Menurut laporan Times of India, kasus jumlah kematian yang luar biasa tinggi dalam tiga hari di bangsal operasi rumah sakit membuat pihak berwenang membentuk tim investigasi untuk menyelidikinya. Sedikitnya 14 pasien operasi kehilangan nyawa mereka sepanjang 6-8 Juni 2017 di Rumah Sakit Sundar Lal Banaras (BHU), di distrik Varanasi, Uttar Pradesh.

Pengadilan tinggi Allahabad memberi perintah untuk melakukan penyelidikan di wilayah yang merupakan konstituen parlemen Perdana Menteri Narendra Modi. Sebuah laporan yang bocor ke media massa mengungkapkan hasil penyelidikan yang ditandatangani pada 18 Juli 2017.

Laporan itu mengatakan, "Telah ditemukan bahwa nitrous oxide dari kelas non-farmakope digunakan di rumah sakit ini".

Gas tersebut adalah gas kelas industri, namun tidak masuk dalam kategori obat terlarang. Tapi laporan itu menambahkan, "Apakah penggunaan nitrous oxide kelas industri (N2O) secara langsung bertanggung jawab atas kematian di rumah sakit masih dalam penyelidikan".

Laporan tersebut juga mengatakan, perusahaan swasta yang memasok nitrous oxide ke rumah sakit tidak memiliki lisensi untuk memproduksi atau menjual gas medis apa pun.