Rusia Lebih Dulu Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Tak Dikecam

Aksi Protes terhadap Donald Trump dan Israel Soal Yerusalem
Sumber :
  • REUTERS/Muhammad Hamed

VIVA – Rusia pada tahun ini, ternyata sudah lebih awal menyatakan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Namun, pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Rusia itu tak menuai kecaman. Mengapa?

Pengakuan yang dilakukan Rusia memang agak berbeda dengan pengakuan sepihak Amerika Serikat tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden AS Donald Trump. 

Dirilis Kemenlu Rusia sebagaimana dilansir Aljazeera, Rusia mengakui Yerusalem hanya bagian barat yang menjadi ibu kota Israel. Sementara itu, Rusia juga akan mengakui Yerusalem bagian timur sebagai ibu kota Palestina sebagaimana keinginan Palestina selama ini.

Rusia juga mengingatkan bahwa negaranya memiliki hubungan baik dengan Palestina maupun dengan Israel dan tetap akan mengikuti serta mendukung proses perdamaian dalam kerangka two state solution.

"Parameter konkret mengenai solusi antara Israel dan Palestina tentang isu teritorial Palestina termasuk Yerusalem berikutnya akan dibicarakan dalam pertemuan kedua pihak," dirilis Kemenlu Rusia pada 6 Juni 2017.

Pendekatan Rusia yang diplomatis dan cenderung adil dengan mengakui dua wilayah itu sebagaimana pembagian oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya yang menjadi alasan kebijakan Rusia ini, tidak menuai kecaman dunia termasuk dari negara-negara yang mendukung kemerdekaan Palestina selama ini.

Apalagi Rusia maupun negara yang mempertimbangkan hal yang sama ternyata tak berencana memindahkan perwakilan negara atau kantor kedutaan besarnya ke Yerusalem dari Tel Aviv sebagaimana yang sedang dipersiapkan Amerika Serikat.