Keren, Diplomat Andalan Donald Trump Berani Tak 'Menjilat'

Nikki Haley (kiri) dan Donald Trump
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque

VIVA – Sikap berani dan berpihak pada perempuan ditunjukkan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley. Menjadi salah satu politikus dan diplomat andalan Donald Trump tak membuat Haley risi menunjukkan sikap dalam hal kekerasan seksual yang belakangan terungkap di kalangan politikus AS.

Dikutip dari laman Reuters, pada Minggu, 10 Desember 2017, Haley mengatakan bahwa setiap perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual harus diberi kesempatan bersuara dan harus berani mengungkapkan hal yang dialaminya. Sekalipun itu terkait dengan kasus yang menyebut nama Presiden AS Donald Trump.

"Setiap perempuan yang menuduh seseorang melakukan pelecehan harus didengarkan dan mereka harus ditanggapi dengan serius," kata Haley dalam acara CBS "Face the Nation".

Saat ditanya sekali pun skandal pelecehan menyebut-nyebut nama Presiden Trump, Haley menunjukkan sikap yang sama bahwa kasus pelecehan seksual harus dibuka. "Ya sama saja," kata dia.

Diketahui bahwa sudah tiga anggota Kongres AS yang mengundurkan diri karena dijerat kasus kekerasan seksual. Sementara Trump juga tak luput dari tuduhan kasus pelecehan yang disebut dilakukannya sebelum dia menjadi Presiden AS. Setidaknya ada 10 perempuan yang mengatakan mereka dicium dan yang lainnya mengaku diraba-raba oleh Trump.

Nikki Haley selama ini dikenal sebagai diplomat AS andalan pemerintah negara itu. Ditempatkan di PBB, Haley berhasil setidaknya dua kali meyakinkan PBB menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara. Korut bahkan  geram dengan Haley dan menyebut wanita itu sebagai pelacur karena keandalannya sebagai Dubes AS untuk PBB. Namun hal baiknya, meski dipercaya Trump sebagai Dubes AS untuk PBB tak menjadikan Haley "menjilat" sang bos.

Sementara Gedung Putih sudah merespons tudingan pelecehan oleh Trump. Juru bicara Sarah Sanders menilai bahwa tuduhan itu kebanyakan dilayangkan pada tahun 2016 pada saat Trump mengikuti Pemilu dan hal tersebut erat kaitannya dengan persaingan politik.