Menteri Retno Minta Uni Eropa Tak Tiru AS soal Yerusalem

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA – Pemerintah Indonesia berharap negara anggota Uni Eropa untuk tidak mengikuti tindakan unilateral Amerika Serikat mengenai status Yerusalem yang telah direbut Israel untuk dijadikan wilayah ibukotanya.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat bertemu dengan Komisioner Uni Eropa untuk urusan Luar Negeri dan Pertahanan, Federica Mogherini, di Brussels, Belgia, Rabu, 13 Desember 2017, waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan harapannya kepada negara-negara Uni Eropa yang menjunjung tinggi hukum dan norma internasional, untuk tetap berpegang kepada 'status quo' yang ditetapkan Perserikatan Bangsa Bangsa mengenai status Yerusalem.

"Indonesia meminta agar semua negara Uni Eropa dapat mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka," kata Retno, sebagaimana keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima VIVA, Kamis, 14 Desember 2017.

Selain itu, Indonesia juga mengajak Uni Eropa untuk mendukung Palestina melalui berbagai bidang, seperti kemanusiaan, ekonomi dan peningkatan kapasitas. Hal ini dianggap penting agar pemerintah dan rakyat Palestina dapat meningkatkan kapasitas negaranya sendiri.

Indonesia memiliki kemitraan strategis dengan Uni Eropa. Kedua pihak memiliki shared interests and values antara lain terkait dengan demokrasi, toleransi, human rights, pluralisme, lingkungan hidup dan regional integration/multilateralism.

Nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan UE tercatat sebesar 28.5 miliar Euro (2016). Ekspor utama Indonesia ke UE antara lain kelapa sawit (49%), tekstil, alas kaki, plastik, karet. Sementara itu, nilai investasi UE ke Indonesia sebesar 2.6 miliar euro (2016). Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang memiliki Partnership and Cooperation Agreement (PCA) dengan Uni Eropa di tahun 2016.