Kepala Bos Pelayaran yang Tewas di Kelapa Gading Ditembak 5 Kali

Ilustrasi penembakan.
Sumber :
  • Pixabay/stevepb

VIVA – Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara Kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penembakan dan pembunuhan bos pelayaran, Sugianto (51). Penyelidikan lanjutan, polisi menemukan satu lagi selongsong peluru di lokasi kejadian.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Polisi Wirdhanto mengatakan, dalam hasil proses autopsi jenazah korban di RS Polri Kramat Jati, diketahui korban tertembak lima kali di sejumlah bagian tubuhnya oleh pelaku.

Baca juga: Video Pria Tembaki Bos Pelayaran di Kelapa Gading hingga Tewas

"Tiga mengenai dada dan perut, satu sempat tembusan, yang dua ini mengenai kepalanya, muka dan kepalanya," ujarnya dikonfirmasi, Jumat, 14 Agustus 2020.

Adapun proyektil tersebut, tambah dia, kini sudah diserahkan ke Puslabfor Polri untuk diteliti lebih lanjut. Maka itu, polisi belum bisa memastikan jenis dari senjata apakah proyektil tersebut lantaran tengah di dalami lebih lanjut.

Diberitakan sebelumnya, kejadian penembakan disertai pembunuhan terjadi di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara. Korban yang merupakan pemilik perusahaan pelayaran tewas di lokasi usai menerima tembakan beruntun oleh pelaku yang tidak dikenal.

Saat penembakan terjadi, korban diketahui sempat teriak sambil berlari usai tembakan pertama yang mengenai punggungnya. Teriakan korban dan letusan senjata api memancing perhatian warga sekitar. Terlihat dari rekaman video CCTV, seorang pria warga sekitar sempat keluar dari dalam ruko untuk melihat apa yang terjadi.

Saat itu, pria tersebut melihat salah satu pelaku berlari ke arah satu pelaku lainnya yang menunggu di atas motor dan siap melarikan diri.

“Kita periksa salah seorang saksi yang sempat keluar dari ruko tersebut, dari situ diketahui pelaku berjumlah dua orang,” ujar Wirdhanto.

Dalam kasus itu, polisi juga telah memeriksa 6 saksi, dalam olah TKP polisi juga menemukan empat selongsong peluru yang sebelumnya ditembakan pelaku. 

Hingga kini polisi masih dalam proses penyidikan guna mengidentifikasi identitas pelaku. "Ada beberapa kamera CCTV di sana, tetapi tidak semuanya menyala karena ada beberapa ruko yang tutup. Kita sedang menganalisis kamera CCTV yang ada untuk lebih lanjut mengembangkan kasus ini," ujarnya.