Mutilasi Rinaldi, Laeli dan Kekasih Mengaku Belum Makan Beberapa Hari

Rekonstruksi pembunuhan dan mutilasi Rinaldi.
Sumber :
  • VIVA/Wilibrodus

VIVA – Pasangan Laeli Atik Supriyatin dan Djumadil Al Fajar yang membunuh dan memutilasi Rinaldi Harley Wismanu pada polisi mengaku kalau tindakan sadis mereka karena kelaparan. Keduanya mengklaim belum makan beberapa hari sebelum menghabisi korban (Rinaldi).

"Dia (Laeli dan Djumadil) mengakui sudah beberapa hari tidak makan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Markas Polda Metro Jaya, Senin 21 September 2020.

Baca juga: Polisi Sebut Laeli dan Djumadil Tak Gila

Selain butuh makan, keduanya juga berdalih hal ini mereka lakukan guna membayar uang sewa indekos mereka. Sebab, jika tidak membayar, mereka bisa didepak dari indekos. Sebenarnya, Laeli sempat mengajar kimia untuk mahasiswa, tapi karena pandemi COVID-19 dia dipecat. Hingga akhirnya mereka luntang-lantung tidak jelas tanpa pekerjaan.

Sedangkan Djumadil adalah seorang pengangguran. Sejak tidak narik ojek lagi, dia bergantung hidup pada Laeli.

Namun karena Laeli tidak kunjung dapat pekerjaan lagi, keduanya pun melakukan tindakan kriminal. Maka dari itu keduanya mengaku bertindak sadis semata-mata karena faktor ekonomi.

"Sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan. Jadi faktor ekonomi yang kemudian terdesak (untuk memeras)," kata Yusri.

Sebelumnya diberitakan, polisi menemukan sosok mayat laki-laki diduga menjadi korban mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu sore, 16 September 2020. Tak lama, polisi pun menangkap kedua pelaku yakni pasangan kekasih Djumadil (26) dan Laeli (27).

Tubuh korban yang bernama Rinaldi itu dimutilasi pakai golok dan gergaji hingga menjadi 11 bagian. Adapun motifnya lantaran kedua pelaku ingin menguasai harta korban. (ren)