Petugas Rapid Test Cabul di Bandara Soetta Tidak Gangguan Jiwa

Pelaku pencabulan rapid test di Bandara Soekarno-Hatta berhasil ditangkap (tengah).
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Polisi membeberkan alasan petugas pengecekan rapid test virus COVID-19 bernama Eko Firstson alias EFY yang melecehkan, menipu, dan memeras wanita berinisial LHI diperiksa kejiwaannya. Tujuannya agar tersangka bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"(Tujuan cek kejiwaan) untuk memastikan bahwa tersangka dalam kondisi kejiwaan yang pantas untuk dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Polisi Ahmad Alexander Yurikho, kepada wartawan, Selasa, 29 September 2020.

Baca juga: Polisi Beberkan Tiga Adegan Cabul Petugas Rapid Test di Bandara Soetta

Hasil pemeriksaan kejiwaan tersangka nantinya akan dimasukkan ke dalam berkas perkara kasusnya. Sejauh ini tidak ada indikasi gangguan kejiwaan. Selama proses pemeriksaan, tersangka bersifat normal. Tapi, polisi perlu memastikannya sehingga tes pun dilakukan.

"Saat diperiksa memang tidak ada indikasi gangguan jiwa tapi tetap kita akan pastikan," kata dia.

Sebelumnya, lewat media sosial, korban menceritakan kronologi kejadian tersebut dalam akun Twitter @listongs. Pada Minggu, 13 September 2020, dia hendak pergi ke Nias, Sumatera Utara, dari Jakarta. Menurut korban, saat itu dia belum sempat melakukan pengecekan COVID-19, hingga akhirnya memilih untuk melakukan rapid test di bandara.

Setiba di sana, jadwal penerbangan menuju Nias pukul 06.00 WIB dan dia sudah sampai di Terminal 3 pada pukul 04.00 WIB untuk menjalani rapid test.

Dari hasil rapid test itu, dia dinyatakan reaktif. Dalam akun @listongs, perempuan itu pun pasrah mendapatkan hasil tersebut. Ia tidak mempermasalahkan bila penerbangannya harus dibatalkan mengingat keberangkatan menuju Nias bukan hal yang penting.

Namun, saat yang bersamaan, seorang pria – yang merupakan pelaku – datang menghampiri. Pria tersebut pun bertanya soal keinginan perempuan itu menuju Nias, bahkan menawarkan cara dengan mengganti data diri agar tetap bisa melanjutkan penerbangan.

Singkat cerita, @listonngs pun akhirnya mendapatkan surat dan melanjutkan perjalanannya menuju departure gate. Namun, saat hendak masuk ke departure gate, pria tersebut pun mengejarnya dan mengajak ngobrol di tempat yang sepi.

Nyatanya, pria tersebut pun meminta imbalan. Setelah nego, akhirnya yang bersangkutan memberi uang sebesar Rp1,4 juta kepada pria tersebut melalui sistem transfer.

Tidak sampai di situ, pria tersebut langsung melakukan tindak pelecehan. Di akun @listongs, diceritakan pria itu mencium dan meraba area dadanya. Ini membuat korban langsung syok dan menangis histeris.

Kasus ini pun langsung viral, khususnya di jagat Twitter. Mengetahui adanya kejadian itu, pihak Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta Tangerang langsung bergerak.