Anggota Klub Moge Penganiaya Intel TNI Akhirnya Ditahan

VIVA – Jajaran Polres Bukittinggi, Sumatera Barat masih melakukan penyidikan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh rombongan motor gede (moge) Harley Davidson kepada dua orang anggota TNI, yakni Serda Muhamad Yusuf dan Serda Mistari. Kini, sudah dua orang ditetapkan tersangka.

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Stefanus Satake Bayu mengatakan dua orang terlapor BSA (18) dan MS (49) sudah diamankan oleh polisi. Menurut dia, keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif. "Sudah ditahan juga (tersangka)," kata Bayu saat dihubungi wartawan, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Dalam kasus ini, Bayu mengatakan polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yakni satu buah helm merek Simpson warna hitam, satu pasang sepatu merek Timberland dan satu pasang sepatu merek Harley Davidson. "Pelaku disangkakan Pasal 170 juncto Pasal 351 KUHP dengan ancaman pidana 7 tahun penjara," ujarnya.

Menurut dia, kasus ini terjadi di pinggir jalan raya depan gerai Handphone Simpang Tarok, Guguk Panjang Kota Bukittinggi, Jumat, 30 Oktober 2020 sekitar jam 16.40 WIB. Awalnya, ada rombongan motor gede Harley melewati Simpang Tarok sebanyak 21 kendaraan sekitar jam
16.40 WIB.

Namun, kata dia, 10 kendaraan motor gede Harley tertinggal dan mereka bertemu dengan dua orang anggota Kodim 0304 Agam. Selanjutnya, mereka sempat berselisih dengan dua anggota TNI yakni Yusuf dan Mistari.

"Terjadi perselisihan yang mengakibatkan pemukulan oleh rombongan motor gede kepada personel kodim tersebut," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, Bayu mengatakan korban mengalami luka-luka pada bagian bibir atas dan lebam pada bagian kepala belakang. Akhirnya, korban merasa tidak senang sehingga melaporkan kejadian ini ke Polres Bukittinggi.

"Korban Mistari mengalami luka pada bagian bibir atas, dan Muhammad Yusuf mengalami bengkak di kepala sebelah kiri belakang, dan memar pada pinggang kiri," kata dia.

Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Todongkan Senjata ke Petugas Hotel Fame