Kasus Gadis 20 Tahun Tewas Tanpa Busana di Kolam, Polisi Kesulitan Mengungkap Pelaku
- VIVA | Tarmizi Jambi (tvOne)
Batanghari – Satreskrim Polres Batanghari, Jambi mengaku kesulitan mengungkap misteri tewasnya Nasifa (20) yang ditemukan warga mengapung tanpa busana di kolam pada 27 Februari 2024 lalu, yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Kasat Reskrim Polres Batanghari saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon mengatakan bahwa minimnya barang bukti di lokasi penemuan jenazah Nasifa, membuat pihaknya sampai saat ini kesulitan mencari tau siapa pelakunya.
"Sampai saat ini kita masih berusaha dan bekerja untuk mengungkap penyebab pasti meninggalnya korban," kata Kasat Reskrim Polres Barnghri, Akp Husni Abda, Senin 15 April 2024.
Selama kasus ini berlangsung, kata Kasat, pihaknya sudah memeriksa belasan saksi termasuk meminta keterangan dari pihak keluarga tempat tinggal korban selama bekerja.
"Ya karena minimnya barang bukti itu tadi pelakunya belum terungkap, namun kita sampai saat ini masih tetap bekerja dalam mengungkap kasus ini," terang Kasat.
Sementara, puluhan masyarakat Desa Pasar Terusan yang mengatasnamakan komunitas peduli Nasifa hingga hari ke 49 ini pasca ditemukannya korban mengapung tanpa busana di kolam terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
Bahkan, pada hari minggu 14 April 2024 kemarin masyarakat mencari bantuan untuk pendampingan hukum untuk keluarga korban dengan melakukan penggalangan dana di jalan dengan harapan kasus ini segera terungkap.
Menurut ketua Komunitas Peduli Sifa, Aan Siswanto, aksi ini dilakukan untuk membantu keluarga dalam mencari keadilan atas tewasnya Nasifa, karena menurutnya kasus tersebut sudah lama namun belum juga terungkap siapa pelaku pembunuhannya.
"Uang ini rencananya akan digunakan untuk pendampingan hukum keluarga korban serta akan menggelar do'a akbar bersama yang melibatkan masyarakat di empat desa dan satu kelurahan," kata Aan Siswanto, saat menggelar aksi penggalangan dana kemanusiaan.
Dikatakannya juga, bahwa aksi kemanusiaan ini akan terus dilakukan hingga satu minggu ke depan dengan harapan kasus ini segera terungkap.
"Insya Allah sampai satu minggu, dan kita mohon maaf juga kepada para pengguna jalan yang merasa terganggu, karena ini unsur kemanusiaan sekali lagi kami mohon maaf," sebutnya.
Laporan: Tarmizi Jambi