Pabrik Kimia di Purwakarta Terbukti Buang Limbah ke Citarum

Warga demo di pabrik pengolahan bahan kimia PT Lenzing South Pacific Viscose.
Sumber :

VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Purwakarta mengeluarkan rekomendasi agar PT Lenzing South Pacific Viscose (LSPV) ditutup. Berdasarkan kajian dan data-data yang didapat, pabrik pengolahan bahan kimia itu terbukti melakukan pencemaran lingkungan.

“Kami sudah mengkaji berdasarkan aspirasi masyarakat, data-data, dan beberapa persitiwa yang terjadi. Akhirnya kami rekomendasikan agar PT LSPV menghentikan operasional seluruh perusahaannya,” ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta, Mesakh Supriadi, Kamis 22 Februari 2018.

Tapi menurut politisi dari Partai Golkar itu, rekomenasi bisa dicabut bila PT LSPV dapat membenahi manajemen pengelolaan limbahnya. Bila syarat itu dapat dipenuhi, maka operasional pabrik bisa dilaksanakan lagi.

“Kalau ditanya sampai kapan? Ya tergantung mereka. Kalau mereka sudah tidak membuang limbah ke Sungai Citarum dan tidak ada bau tak sedap lagi,” ujarnya.

Mesakh memastikan sudah mendapatkan data-data terkait pembuangan limbah dan bau tak sedap, yang diduga bersumber dari pabrik pengolahan kimia untuk serat tekstil ini. Bahkan warga setempat dan sejumlah LSM lingkungan telah melaporkan masalah ini.

“Kami semua di dewan mengkaji hal ini. Hasilnya, dugaan pencemaran tersebut sangat kuat,” katanya.

Sebelumnya pada Rabu 21 Februari 2018, sekitar seribu warga Cicadas, Babakan Cikao, Purwakarta, melakukan demontrasi di depan pintu masuk PT LSPV. Mereka menuntut agar pabrik yang ada di Jalan Industri, Babakan Cikao itu segera ditutup. Pasalnya, warga di sekitar pabrik itu selalu menghirup bau tak sedap. Pabrik itu juga membuang limbah mereka ke Sungai Citarum.

Baca Juga: Sering Keracunan, Warga Demo Pabrik Kimia di Purwakarta

Ketua LSM lingkungan di Purwakarta, Asep Budi membenarkan adanya informasi bahwa dalam dua bulan terakhir, sebanyak 43 warga Ciroyom, Cicadas, harus dibawa ke dokter, akibat pusing, mual, muntah, hingga pingsan. Ini terjadi karena mereka menghirup udara yang terpapar bahan kimia.

“Mereka mengeluh bau busuk yang terjadi hampir tiap hari. Bau busuk itu, besar kemungkinan berasal dari gas pembuangan PT LSPV,” ujarnya.