BRI Tak Bertanggung Jawab, Nasabah Mulai Lapor Polisi

Denny Nesa (40), melaporkan BRI ke Polda Metro Jaya.
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA – Seorang nasabah Bank Rakyat Indonesia bernama Denny Nesa (40), melaporkan BRI ke Polda Metro Jaya. Dia kehilangan uang Rp21 juta dari rekeningnya.

"Saya merasa dirugikan. Harusnya aman, tetapi dananya hilang," ujarnya di Markas Polda Metro Jaya, Jumat 16 Maret 2018.

Ia menjelaskan, uang dalam rekeningnya raib pada 19 Februari 2018. Itu tak lama, setelah dia mendapatkan telepon dari seseorang yang mengatasnamakan petugas BRI.

Suara penelepon adalah lelaki. Penelepon berbicara selaiknya petugas bank dan menanyakan pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan jawaban 'ya' dan 'tidak' saja.

Pertanyaan yang diajukan seputar identitas Denny, hingga nomor kartu ATM Denny. Semua pertanyaan yang diajukan penelepon akan identitas dia pun benar, sehingga ia menjawab semua pertanyaan dengan jawaban 'ya'.

"Sangat meyakinkan sekali. Klarifikasi data privasi saya, tahu semua. Nama saya, nomor kartu ATM, semua tahu," katanya.

Namun, tak lama usai telepon itu mati, tiba-tiba saja dia dapat notifikasi pesan singkat dari BRI. Saat dibuka, betapa terkejutnya ia mendapati pesan kalau ia baru saja menarik uang sebanyak Rp21 juta.

Panik dan takut uangnya raib lagi, langkah pertama yang ia lakukan adalah memblokir rekeningnya. Setelah itu, barulah dia melapor ke BRI atas kejadian tersebut.

"Pihak BRI janji selama 20 hari, dana kembali. Namun, setelah 20 hari tak kembali. Saya ke kantor BRI mencari kejelasan, tetapi katanya BRI tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Maka dari itulah, pada akhirnya ia melaporkan masalah ini ke polisi. Meski Polda Metro Jaya baru saja menangkap lima pelaku skimming atas raibnya uang beberapa nasabah BRI, pria yang tinggal di kawasan Tebet, Jakarta Selatan ini tetap berupaya membuat laporan ke polisi.

Sebab, ia menduga nampaknya apa yang menimpanya bukanlah skimming. Namun, belum dipastikan apakah laporannya diterima pihak kepolisian atau tidak. "Skimming beda yah, saya menduga beda," katanya.