Soal Gedung Dewan Pakai Kaca Anti Peluru, Ketua DPR Serahkan ke Aparat

Ketua DPR Bambang Soesatyo hadiri rekonstruksi penembakan.
Sumber :
  • VIVA/ Foe Peace Simbolon.

VIVA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta, polisi dan pihak terkait lain menganalisa wacana penguatan tembok, serta pemasangan kaca anti peluru di Gedung DPR menyusul kasus peluru nyasar.

"Itu analisanya harus dilakukan oleh pihak keamanan. Kalau tembus ke tembok berarti terjangannya juga kuat dan tembok di DPR juga perlu dianalisa juga. Masa serapuh itu gitu loh temboknya," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet di Lapangan Tembak Senayan, Jumat, 19 Oktober 2018.

Ia menjelaskan, wacana itu masih sebatas usulan saja. Dia minta pihak keamanan yang memutuskan karena hal itu bukan kewenangan DPR.

Namun, berkaca dari kasus peluru nyasar, anggota DPR ingin mereka bisa bekerja dengan aman. Ia menegaskan, pihaknya tidak mendesak hal itu karena tak mau juga menghamburkan uang negara.

"Itu baru usulan, tapi sepenuhnya kami kembalikan kepada pihak keamanan karena itu bukan otoritas dari DPR. Kami hanya ingin bekerja dalam suasana yang tidak was-was dalam suasana aman," katanya.

Untuk diketahui, setidaknya ada enam lubang tembakan ditemukan di Gedung DPR. Ruangannya pun berbeda-beda yaitu di lantai 13, 16, 10, 20, 9, dan lantai 6.

Meski ada enam lubang tembakan, baru lima proyektil yang ditemukan. Satu proyektil di lantai 20 tidak ditemukan.