Warga Ciracas yang Tewas Tertembak Sempat Ribut dengan Oknum Polisi

Ilustrasi/Penembakan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Warga kawasan Ciracas, Jakarta Timur bernama Ade Supardi, yang tewas terkena tembakan dari senjata api milik oknum anggota Polisi berinisial AL (25), ternyata punya konflik pribadi dengan AL.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono keduanya sudah saling kenal sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dan sudah berkonflik sejak itu. Sesaat sebelum ia tewas, ada pergumulan, di mana AL datang ke kontrakan Ade bersama dua rekannya.

"Bukan salah tembak ya. Jadi memang sudah ada bibit-bibit permusuhan di antara keduanya. Karena anggota ini terdesak dan jatuh, makanya melepaskan tembakan ke atas,” kata Argo di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 6 November 2018.

Jasad Ade sendiri kini sudah diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Peluru yang bersarang di bagian belakang kepala Ade sendiri sudah dikeluarkan dan diperiksa oleh Pusat Laboratorium Forensik Polri.

Polisi menyebut keluarga korban telah merelakan Ade dan menerima kejadian ini sebagai suatu musibah. Tapi, AL sendiri hingga kini masih diperiksa intensif oleh Propam Polda Metro Jaya. Hal itu dilakukan untuk menentukan apa yang akan didapat AL atas perbuatan itu.

"Untuk anggota (yang menembak) akan kami periksa secara internal,” kata dia lagi.

Sebelumnya diberitakan seorang warga bernama Ade Supriadi (30) meninggal dunia di kontrakannya Jalan Asem, Ciracas, Jakarta Timur diduga akibat terkena peluru nyasar. 

Ade diduga jadi korban salah tembak oknum anggota kepolisian Sabhara Polda Metro Jaya, yaitu Bripda AL (25). Kejadian itu diketahui terjadi pada Sabtu 3 November 2018 malam lalu.