Anies: AirVisual Hanya Tunjukkan Kualitas Udara di Gambir

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Ginanjar Mukti.

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menyampaikan data tentang buruknya kualitas udara di Jakarta yang sering dijadikan rujukan dari aplikasi telepon pintar AirVisual yang dipasang Kedutaan Besar AS. Padahal, data tersebut hanya untuk menunjukkan kondisi udara di sekitar Gambir, Jakarta Pusat saja.

"(Data) yang keluar di AirVisual itu dari Kedutaan Amerika. Jadi menggambarkan kualitas udara di sekitar Gambir saja," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2019.

Anies menyampaikan, jika menggunakan metode berupa pengukuran kualitas udara dalam lingkup terbatas seperti yang dilakukan AirVisual, polusi udara yang parah di Jakarta hanya terjadi di belasan titik saja. Dengan demikian, AirVisual juga tidak bisa menjadi parameter atas buruknya udara di seluruh Jakarta.

"Kalau kita ditanya balik, yang bilang kualitas udara buruk, maka kita hanya bisa menentukan paling di sepuluh titik. 15 titik maksimal di Jakarta," ujar Anies.

Anies juga mengemukakan, Pemprov DKI saat ini sedang mengupayakan dipasangnya sensor-sensor kualitas udara secara merata di banyak titik. Dengan demikian, data akurat tentang kualitas udara di Jakarta bisa didapat.

"Salah satu langkah yang akan kita kerjakan adalah memiliki alat ukur kualitas udara secara lebih banyak, sehingga kita bisa menjangkau lebih luas di Jakarta," ujar Anies. [mus]