Pergub Hampir Kelar, PKL DKI Segera Boleh Jualan di Trotoar Asal...

Warga berjalan di trotoar yang menjadi lokasi berjualan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu, 20 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Para pedagang kaki lima (PKL) di Ibu Kota bakal diizinkan untuk jualan di trotoar oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Namun trotoar yang bisa digunakan untuk PKL berjualan adalah trotoar yang sudah direvitalisasi.

Soal izin tersebut, Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho mengatakan bahwa akan diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub). Penyusunan regulasi itu saat ini sudah hampir rampung.

"Pergub (tentang izin PKL berjualan di trotoar) saat ini sedang dikoreksi," ujar Hari, Jumat, 17 Januari 2019, dikutip dari VIVAnews.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa rencananya para PKL akan mendapat izin berjualan di trotoar yang punya lebar minimal 5 meter. Penentuan PKL yang bisa berjualan, diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) di masing-masing wilayah administrasi Jakarta, tempat PKL itu berada, setelah sebelumnya mendapat rekomendasi dari Bina Marga.

"(PKL) yang bisa kita akomodir itu di trotoar yang lebih dari 5 meter," ujar Hari.

PKL yang diizinkan berjualan adalah mereka yang ramah lingkungan. Karena itu, para PKL akan diatur supaya trotoar-trotoar di Jakarta tetap bersih dan nyaman dilalui oleh para pejalan kaki. Misalnya, PKL dilarang menjadikan titik berjualan untuk mencuci peralatan makan, memasak atau membakar dengan kompor minyak, dan tempat berjualan harus bisa dipindahkan. 

"Kemudian jualannya shifting, memakai jam (berjualan), tidak boleh bakar-membakar. Jadi harus PKL yang benar-benar ramah lingkungan," ujar Hari.

Sementara itu, Anies sebelumnya memang pernah bilang bahwa akan membagi trotoar yang sudah direvitalisasi untuk pejalan kaki dan PKL. Trotoar akan memiliki sejumlah fungsi tambahan sesuai lokasinya.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menyebutkan bahwa trotoar di seluruh dunia tidak hanya digunakan oleh pejalan kaki, tapi juga pedagang. Salah satu kota dengan pengelolaan PKL terbaik di trotoar, menurut dia, adalah New York. 

Pemprov DKI sempat menyatakan akan mengalokasikan anggaran mencapai Rp1,1 triliun untuk merevitalisasi trotoar di sejumlah ruas jalan pada tahun ini. Adapun panjangnya trotoar yang direvitalisasi tahun ini hampir 47 kilometer (km).