Kadis Pariwisata DKI: Warga Masih Takut Bepergian

Penjual jasa sewa pelampung menunggu penyewa di Pantai Ancol
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemprov DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia mengatakan masyarakat masih takut untuk bepergian wisata meskipun saat ini sudah dibuka di tengah masa transisi pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.

“Kalau saat pandemi, saya rasa kita tidak bisa berbuat banyak karena orang masih takut bepergian. Bahkan, ada larangan kita masuk suatu negara, atau dari negara itu melarang masyarakat untuk pergi,” kata Cucu saat acara VIVA Talk pada Selasa, 23 Juni 2020.

Untuk itu, Cucu mengimbau warga Jakarta yang mau liburan cukup di wilayah Ibu Kota saja seperti ke Ancol, Kepulauan Seribu, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), mal dan wisata lainnya yang ada di DKI Jakarta.

“Itu tempat sementara untuk jangka pendek. Kalau jangka panjang, kita harus promosikan dulu bahwa Jakarta ini aman, memang sudah aman dan siap menerima tamu dari luar. Untuk masuk Jakarta saja, kita perlu SIKM. Jadi semua memang untuk kebaikan keselamatan warga,” ujarnya.

Baca Juga: 9,1 Juta Penduduk Dunia Terinfeksi COVID-19, Indonesia di Posisi ke-29

Ia mencontohkan Ancol yang sudah dibuka saja pengunjungnya belum mencapai kapasitas, yakni 30 persen. Padahal, Pemerintah Provinsi DKI jakarta sudah membayangkan animo masyarakat seperti apa jika tempat wisata dibuka.

“Ternyata, begitu Ancol dibuka misalnya, tidak sampai 10 persen tuh yang datang dari kapasitas yang mereka buka. Itu cuma sekitar 2.000 orang yang datang, masih jauh sekali dari 20.000 orang,” jelas dia.

Selain itu, Cucu mengatakan asosiasi pusat belanja juga mengatakan untuk mal-mal masih sepi tidak sampai 50 persen kapasitas pengunjungnya. Namun, untuk mal yang dekat dengan perkantoran bisa mencapai 30 persen.

“Tapi kalau dekat perumahan, itu cuma 20 persen untuk weekday, kalau weekend paling naik 10 persen. Jadi masih di bawah batas maksimum yang ditentukan. Ternyata di semua negara seperti itu, begitu dibuka tidak langsung ramai,” katanya.

Di samping itu, Cucu mengatakan untuk ke tempat wisata, kalangan usia tertentu seperti anak-anak dan usia lanjut memang sebenarnya tidak dianjurkan bepergian oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sehingga, akan lebih baik kalangan usia tersebut tidak berada di tempat dengan jumlah massa yang banyak. Khususnya untuk lansia di atas 60 tahun dan anak-anak lebih baik menghindari tempat keramaian.