Emak-emak Berpakaian Serba Hitam Geruduk Polda Metro Jaya

Demo emak-emak di depan Mapolda Metro Jaya.
Sumber :
  • VIVAnews/Foe Peace Simbolon

VIVA – Emak-emak melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Markas Polda Metro Jaya, Minggu, 13 Oktober 2019. Mereka melakukan aksi karena adanya beberapa pemuda meregang nyawa dalam aksi unjuk rasa berujung ricuh di kawasan Gedung DPR/MPR beberapa waktu lalu.

Salah satu peserta aksi, Wiwin Warsiati, mengatakan ada empat tuntutan yang mereka sampaikan. Yang pertama mereka minta pembebasan para pelajar dan mahasiswa yang masih ditahan di Mapolda Metro.

Kemudian yang kedua menuntut Polda Metro Jaya membuka akses secara terbuka dan transparan terkait data-data mahasiswa dan pelajar yang ditahan termasuk memberi akses pendampingan hukum. Mereka pun menuntut penghentian aksi kekerasan terhadap pelajar dan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa.

"Menurut data dari LBH (Lembaga Bantuan Hukum) ada tanda-tanda kekerasan seperti tubuh yang lebam dan memar pada tubuh para pelajar dan mahasiswa yang tewas," kata Wiwin di lokasi.

Sementara itu, untuk tuntutan yang terakhir adalah minta Kemendikbud, Kemenristekdikti, dan KPAI menghentikan segala pelarangan mahasiswa dan pelajar yang mau menyuarakan pendapatnya dan pengancaman drop out.

Dalam aksi unjuk rasa ini, emak-emak mengenakan pakaian hitam sebagai simbol berduka. Mereka tampak membawa poster bertuliskan tuntutan pembebasan dan penghentian aksi intimidasi oleh polisi. 

Mereka juga sempat melakukan aksi tabur bunga. Nampak bunga ditaburkan di atas pakaian putih abu-abu yang menggambarkan para pelajar yang tewas serta menyanyikan lagu Gugur Bunga. (ase)