Biar Lolos, Peserta CPNS Cari Jimat Seharga Rp200 Juta

Ilustrasi peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Darwin Fatir

VIVA –  Ada cerita menarik soal pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang resmi dibuka Senin 11 November 2019. Diketahui, rekrutmen dibuka pada 68 kementerian/lembaga dan 462 pemerintah daerah.

Sebagian masyarakat atau peserta yang meyakini ada jimat untuk memuluskan langkahnya menjadi PNS. Pengakuan ini diungkapkan Indro, pedagang benda pusaka di Jatinegara, Jakarta Timur. Ia mengakui pada hari pertama pendaftaran, toko benda pusakanya ramai diburu pembeli.

"Sebetulnya ada (peningkatan permintaan), pagi tadi juga ada yang minta, cuma saya tidak berani ngasih. Kalau enggak pas bisa jadi musyrik, semua kan sudah diatur oleh Allah, kalau kita sudah mendahului kehendak Allah kan tidak boleh," kata Indro saat berbicang dengan tvOne, Senin malam 11 November 2019.

Indro menjelaskan, adapun barang yang dijual antara lain batu aji, keris dan benda pusaka lainnya. Terkait harga, bervariasi mulai ratusan ribu hingga ratusan juta.

"Yang dijual batu aji, alami tidak dibikin pengrajin. Ini katanya fungsinya untuk batu pemimpin. Kalau ini, bisik-bisik ditawarin Rp200 juta. Untuk keris, ini zaman Mataram, keistimewaan keris ini ada pamor mungul, seperti bisul. yang ngasih Allah, jadi enggak dibikin," ucapnya.

Indro menegaskan, masyarakat jangan sampai salah kaprah. Ia tidak ingin masyarakat mendewa-dewakan benda yang dijualnya. Jika ada kekuatan lewat benda itu kembali lagi ke keyakinan masing-masing.

"Sebetulnya kita salah kaprah, yang ada di langit dan bumi itu diberi kekuatan. Kekuatannya apa, ya Allah yang tahu. pada ciptaan allah itu ada tanda, batu untuk pengobatan ada dan lainnya," paparnya.

"Batu ini diselipin, percaya atau enggak ada yang bisa komunikasi dengan isi dalam batunya. Rp200 juta tergantung kualitas batu, keantikannya batu. Lonjakan biasa saja, kalau banyak yang nanya untuk CPNS ada, tapi jangan saya bilang. Saya kasih buku sholawat nabi," kata dia.